Di bursa mobil bekas, mobil-mobil MPV masih mencatatkan penjualan tertinggi, namun mobil SUV murah rupanya jadi alternatif pilihan konsumen berikutnya. Bisa jadi alasannya karena SUV dikenal tangguh dan dapat diandalkan saat harus menghadapi medan atau situasi yang tidak bisa diperkirakan.
Dengan budget Rp100 jutaan, pada segmen compact SUV, pilihannya adalah mobil-mobil produksi antara tahun 2005-2010. Usia sekitar 15-20 tahunan ini memang sudah tidak bisa dibilang muda, tapi pada SUV tertentu kondisinya masih cukup bisa diandalkan.
Nah, berikut ini 5 mobil SUV murah pilihan Otospector yang patut dipertimbangkan:
CR-V produksi 2006 merupakan tahun terakhir sebelum memasuki generasi ketiga, di mana cirinya ada pada eksteriornya yang sporty. Lekukan-lekukan tajam pada bodi, memperkuat kesan ini. Sementara pada bagian interior, kesan modern masih terasa dan tak ketinggalan zaman.
Kenyamanan CR-V terutama terasa berkat kelegaan kabin, dengan legroom dan headroom yang memadai. Peredamannya juga patut dipuji. Dengan kapasitas mesin 2.4L bertenaga 160 Hp, mobil ini terasa begitu bertenaga saat harus menghadapi padatnya lalu lintas perkotaan hingga jalanan semi off-road. Mesinnya terasa andal terutama pada putaran atas.
Kapasitas mesin yang besar tentu punya konsekuensi konsumsi BBM yang sulit dibilang irit, yakni berkisar 8 km/liter di perkotaan. Produk Honda yang umumnya dikategorikan premium juga menuntut penggunaan spare part berkualitas dengan harga tak ramah kantong.
Selayaknya produk otomotif Amerika yang mengedepankan kualitas, Captiva terkesan mewah dengan headlamp halogen dan foglamp berukuran besar. Begitu pula bagian interior di mana kesan sporty terlihat pada area dashboard termasuk setir. Kualitas material di dalam kabin seperti pada dashboard dan trim, juga tampak bukan murahan.
Dari segi akomodasi, 3 baris kursi Captiva terasa cukup memadai untuk menampung 7 penumpang. Hanya saja khusus baris terakhir harus benar-benar berbagi tempat dengan bagasi.
Dengan mesin 2.4L yang responsif dan bertenaga 141 Hp, Captiva terasa keunggulanya saat berada di medan pegunungan. Terutama berkat adanya fitur Hill Descent Control untuk menjaga kecepatan saat menurun dan Hill Start Assist yang menahan mobil saat menanjak. Fitur-fitur unggulan yang masih langka saat mobil ini dipasarkan.
Dibandingkan compact SUV lain di kelasnya, desain X-Trail paling beda karena eksteriornya yang terkesan mengkotak dan gagah. Meski di sisi lain jadi terkesan kaku, namun tak sedikit pihak mengapresiasi. Apalagi X-Trail termasuk salah satu yang nyaman dikendarai, dibanding kompetitornya.
Testimoni para pengguna juga menyatakan keunggulan X-Trail juga pada desain di kabin. Penggunaan material dashboard dan trim, dinilai cukup berkualitas. Bahkan jok pakai bahan kulit. Bagi pengemudi, posisi menyetir yang nyaman juga membuat perjalanan jauh ke luar kota, tak terkendala.
Dengan mesin berkapasitas 2.5L dan tenaga 180 PS, X-Trail dipastikan tidak akan mengecewakan saat diajak menjelajah di medan yang berat atau berlari full kecepatan di jalan bebas hambatan. Namun konsekuensinya adalah konsumsi BBM yang sesuai proporsinya yakni 6-7 Km/liter di perkotaan.
Selama Ford beroperasi di Indonesia, setidaknya ada 3 model Escape dengan karakternya desainnya masing-masing. Escape tahun 2008 termasuk dalam facelift pertama masih terkesan kekar dan tangguh. Dengan ground clearance tertinggi di kelasnya (213 mm) serta sasis monokok, mobil ini jadi semakin mumpuni saat diajak menjelajah.
Dengan hanya 2 baris kursi yang dapat menampung 5 penumpang, tentu Escape terasa sangat lega. Penumpang dijamin tidak komplain. Hanya mungkin pengemudi yang harus menyesuaikan keberadaan tombol-tombol dan tuas pada dashboard karena posisinya diatur ala mobil Amerika. Bagi yang tidak terbiasa layout ini mungkin akan terasa janggal atau malah dianggap ketinggalan zaman.
Dengan mesin berkapasitas 2.3L, tenaga 157 hp, Escape terasa sangat berotot dan responsif terutama saat berada di habitatnya yakni di medan sedikit ekstrem. Namun bersiap-siaplah untuk sedikit meringis, karena konsumsi BBM-nya mencapai 4-8 Km/liter pada penggunaan di dalam kota. Apalagi jangan lupa, mobil ini hanya tersedia dalam pilihan mesin bensin.
Meski Vitara tahun 2006 merupakan generasi terakhir sebelum masuk generasi ketiga, namun kharismanya dijamin tak kalah dengan penerusnya. Sosok Vitara langsung segera dikenali dari desainnya yang sporty dan gagah. Bodi juga terasa istimewa karena material yang tebal dan berkualitas.
Banyak pujian tertuju untuk Vitara saat dikendarai, terutama soal handling dan stabilitas yang baik. Nyaris tidak ada slip pada saat bermanuver dengan kecepatan tinggi. Begitupun saat menghadapi jalanan yang tak bersahabat, suspensi mampu bekerja optimal.
Jika ada keluhan, umumnya pada sektor kaki-kaki depan yang kerap bermasalah. Selain itu calon pembeli juga harus menyadari, mobil ini menuntut konsumsi BBM yang cukup lumayan yakni 7,5-8,5 km per liter. Apalagi BBM yang direkomendasikan sekelas Pertamax agar tarikan tidak lemot.
Dengan usia yang tidak bisa dibilang muda lagi, mobil-mobil compact SUV umumnya masih cukup layak digunakan untuk beragam keperluan. Terutama jika mobil tersebut cukup mendapat perawatan sebelumnya. Kendala utama umumnya pada kaki-kaki yang sering bermasalah, karena usia dan penggunaannya.
Untuk memastikan kondisi mobil SUV murah yang menjadi incaran, Otofriends bisa memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dari hasil laporan inspeksi yang dilakukan secara detail, Otofriends bisa mendapat gambaran utuh tentang kondisi sebuah mobil bekas.
Keuntungan lainnya, mobil-mobil yang telah lulus inspeksi bisa mendapat garansi mesin dan transmisi selama minimal 30 hari. Tentu kesempatan ini jangan disia-siakan.
Bagikan