Filter mobil adalah komponen pada mobil yang wajib dipantau pemakaiannya dan diganti pada saatnya. Sayangnya, para pemilik mobil sering mengabaikan kewajiban ini, bahkan terlupakan. Biasanya ini terjadi pada mobil-mobil yang dirawat oleh pemiliknya sendiri, alias tanpa bengkel resmi.
Sesuai namanya, filter mobil berfungsi untuk menyaring segala kotoran. Jika Otofriends abai terhadap pemeliharaan filter-filter ini, kinerja mesin mobil akan terhambat. Ujung-ujungnya malah membuat persoalan seperti mogok atau malah kerusakan komponen lain.
Biar makin paham, yuk kita lihat 4 filter mobil yang perlu dicek secara rutin dan dilakukan pergantian pada saatnya.
Filter AC berfungsi menyaring partikel-partikel debu pada udara yang bersirkulasi di kabin mobil. Apabila filter kotor, udara yang keluar dari sistem pendinginan ke dalam kabin mobil tidak maksimal.
Jika penyaringan kotoran tidak maksimal, udara AC dapat mengandung partikel debu yang bisa membahayakan kesehatan. Jamur, debu, dan kotoran-kotoran lain bisa menempel dan akhirnya menumpuk pada filter AC.
Tumpukan kotoran dan kerak juga akan muncul pada evaporator hingga mengganggu proses pendinginan udara. AC akan terasa kurang sejuk, berbau, bahkan akhirnya evaporator rusak.
Filter AC harus selalu dipantau dan diganti minimal 10.000 km atau 6 bulan sekali.
Filter bensin berfungsi menyaring kotoran dari bahan bakar, agar tidak masuk ke dalam mesin. Andai kotoran tersebut lolos masuk ke saluran bahan bakar, maka akibatnya komponen-komponen di dalamnya akan tersumbat.
Sumbatan pada komponen mesin akan mengganggu saat mobil dalam kecepatan tinggi. Kerja mesin tersendat-sendat karena pasokan bahan bakar tidak lancar. Dalam jangka panjang, komponen-komponen seperti injektor bisa jadi rusak.
Filter juga berfungsi menyaring air dalam bahan bakar. Air di dalam bahan bakar bisa menyebabkan karat pada bagian dalam mesin.
Pergantian filter bahan bakar disarankan setiap 80.000 km atau 4 tahun sekali.
Fungsi filter udara adalah menyaring partikel mikro seperti debu supaya tidak masuk ke dalam mesin. Jika filter terus menerus dipakai, maka akan banyak kotoran menempel. Dampaknya konsumsi bahan bakar boros serta dapat merusak bagian lain pada mesin.
Untuk mesin berbahan bakar bensin, pergantian filter sebaiknya dilakukan setiap 40.000 km atau 2 tahun sekali. Sedangkan mesin diesel setiap 30.000 km atau 1,5 tahun sekali.
Namun ada catatannya! Periode pergantian filter tadi adalah untuk kondisi jalanan normal. Jika jalanan sehari-hari lebih berdebu, pergantian harus lebih cepat.
Filter oli berfungsi untuk memastikan kondisi oli mesin dalam kondisi prima, bersih dan optimal untuk pelumasan pada mesin. Jelas fungsinya sangat vital karena berkaitan langsung dengan kinerja mesin.
Karena merupakan komponen yang sering diganti (fast moving) maka sebaiknya pakai filter oli yang asli. Filter asli akan membuat penyaringan lebih baik sehingga mesin lebih awet.
Filter oli harus diganti setiap 10.000 km atau sekitar 6 bulan sekali.
Penting untuk memastikan apakah filter-filter di sebuah mobil bekas masih berfungsi dengan baik. Sebab kondisi beraneka filter tersebut kebanyakan berhubungan dengan kinerja mesin secara keseluruhan. Tentu Otofriends menginginkan mobil bekas yang sesuai harapan.
Untuk memastikan kinerja mesin sebuah mobil bekas, jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan prosedur inspeksi yang detail dengan tenaga inspektor berpengalaman, Otofriends akan mendapat gambaran tentang kondisi sebuah mobil bekas secara keseluruhan.
Bagikan