Belakangan power steering mobil elektrik memang semakin populer, namun bukan berarti power steering hidrolik dilupakan. Masih ada mobil-mobil produksi lama yang menggunakan power steering konvensional ini. Contoh Toyota Kijang Innova, Hilux, atau Daihatsu Luxio
Apalagi, dari beberapa hal, power steering mobil konvensional ini sebenarnya justru punya beberapa keunggulan. Salah satunya dari segi kemudahan perawatan dan biaya perbaikan. Hanya memang ada kalanya dalam pemakaian setir bisa mendadak terasa berat karena ada gangguan pada power steering.
Apa saja kira-kira yang bisa membuat power steering mobil jadi terasa berat? Inilah 5 penyebabnya:
Power steering hidrolik memang bekerja menggunakan fluida (oli) yang ditekan oleh pompa power steering untuk kemudian diteruskan ke power steering rack. Karena itu peran oli menjadi sangat vital.
Jika oli power steering kurang, kinerja power steering pasti akan terganggu. Pengemudi akan merasakan setir yang terasa berat.
Volume oli bisa dicek melalui dipstick yang ada di tabung penampungan oli power steering. Jika memang volumenya kurang, tentu harus ditambahkan sesuai kapasitasnya.
Pelumas power steering hidrolik juga butuh perawatan berupa penggantian berkala. Jika kualitas oli terganggu, bisa menjadi penyebab power steering terasa berat.
Kualitas oli bisa dikontrol lewat dipstick penampungan oli power steering. Sama seperti mengontrol oli mesin.
Oli power steering normal biasanya akan berwarna merah atau kuning. Nah, jika warnanya sudah berubah jadi hitam pekat, artinya daya lumas sudah berkurang dan sudah waktunya diganti.
Rack steer adalah penghubung antara kemudi dengan roda serta suspensi yang termasuk bagian daari kaki-kaki mobil. Perannya sangat besar, khususnya pada mobil dengan power steering.
Jika rack steer aus atau rusak, power steering bisa terasa berat, karena kinerjanya terhambat. Biasanya setir juga akan terasa bergetar dan berbunyi saat dibelokkan.
Rack steer akan cepat rusak jika mobil selalu dipakai menerabas jalan rusak. Selain itu usia pakai rack steer juga akan membuatnya aus dan harus diganti.
Power steering hidrolik bekerja dengan tenaga dari mesin, sehingga diperlukan V-belt untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke pompa power steering.
Jika v-belt mengalami keausan atau kendur, maka kinerja pompa power steering akan terganggu. Setir terasa lebih berat dibanding biasanya.
Coba cek dulu kondisi V-belt pada bagian power steering. Biasanya posisinya berhubungan dengan kompresor AC.
Jika pinggiran V-belt tampak mulai terkikis, sebaiknya ganti baru. Namun kalau hanya sekadar berdecit artinya V-belt longgar. Cukup dikencangkan saja.
Ya, kesannya sepele. Tekanan angin ban yang kurang memang bisa membuat setir terasa berat. Karena itu sebelum mengecek bagian-bagian yang lain, coba pertama cek tekanan ban terlebih dahulu.
Pada dasarnya ukuran tekanan ban sudah ditetapkan dari pabrikan, sehingga tidak boleh lebih atau kurang. Ukuran tekanan ideal bisa dilihat di buku petunjuk kendaraan atau di stiker yang terpasang di pilar B dekat pengemudi.
Penambahan angin ban sebaiknya dilakukan pada saat ban dingin agar tercapai angka sebenarnya. Jika ban dalam kondisi panas, tekanannya akan semakin meningkat dan mengembang, sehingga mempengaruhi volume udara yang ditambahkan.
Agar Otofriends bisa mengetahui pasti, tentu harus dilakukan test drive. Namun jika kita ingin tahu faktor-faktor yang bisa menyebabkan gangguan, tentu harus dilakukan pengecekan mendalam oleh mekanik berpengalaman.
Untuk pengecekan mobil bekas, jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Prosedur pemeriksaan Otospector yang begitu mendetail dengan tenaga-tenaga inspektor berpengalaman, membuat Otofriends dapat mengetahui kondisi sebuah mobil sejelas-jelasnya. Selain itu, mobil yang lulus inspeksi juga akan mendapat garansi mesin dan transmisi.
Bagikan