Seringkali orang merasa perlu cari tahu soal perbedaan rem ABS dengan Non ABS. Biasanya ini dilakukan oleh calon pembeli yang sedang mencari-cari mobil dengan membandingkan fitur-fiturnya. Soalnya fitur rem ABS maupun non ABS bisa sama-sama didapati di mobil dengan merek dan model yang sama.
Perbedaan rem ABS dan non ABS memang bukan cuma soal kelengkapan fitur saja. Di balik semua itu sebenarnya ada juga soal cara kerja, komponen, perawatan, termasuk soal keselamatan pengendara.
Mau tahu lebih jelas soal perbedaan rem ABS dan non ABS? Yuk, kita lihat fakta-faktanya:
Sumber: Kompas.com
Secara sederhananya, rem dengan ABS (Anti-lock Braking System) adalah sistem rem yang membuat roda tidak terkunci saat pengereman mendadak atau darurat.
Sensor ABS akan bekerja saat mendeteksi salah satu roda akan mengunci akibat pengereman darurat. Sebelum penguncian terjadi, katup hidraulis terbuka untuk mengurangi tekanan pengereman.
Sementara rem non-ABS adalah rem konvensional yang bekerja tanpa fitur anti-lock. Rem jenis ini bekerja dengan menerapkan tekanan pada sistem rem secara manual melalui pedal rem.
Sumber: Deutsch Tech
Rem ABS memberikan pengemudi keselamatan yang lebih baik saat berkendara ketika terjadi pengereman darurat.
Dengan roda yang tidak terkunci karena fitur ABS, pengemudi masih bisa mengontrol arah kendaraan dan bisa menghindari kecelakaan apabila di depan kebetulan ada objek lain.
Situasinya berbeda pada rem non-ABS di mana pengereman yang mendadak dan masif, membuat roda akan terkunci. Mobil tidak akan dapat dikontrol dan meluncur tak terkendali. Dalam kondisi semacam ini, akibat yang fatal sering kali tidak bisa terhindarkan.
Sumber: Hyundai.com
Mobil dengan fitur rem ABS tentu lebih mahal, karena adanya komponen tambahan seperti sensor kecepatan roda, modul kontrol ABS, dan aktuator hidrolik.
Perbedaan harga ini juga dipengaruhi teknologi yang dipakai sehingga lebih kompleks. Kesadaran dari konsumen akan keselamatan berkendara juga membuat produsen jadi mematok harga lebih tinggi untuk fitur rem ABS.
Namun tidak semua selisih harga antara rem ABS dan non-ABS itu sama pada setiap mobil. Jenis mobil, tipe teknologi ABS yang dipakai, serta target pasar kendaraan yang sasar, membuat selisih harga bisa berbeda-beda.
Sumber: Ppautos
Rem ABS tentu butuh perawatan yang lebih karena adanya sensor dalam sistem pengereman. Sensor yang ada dekat roda ini rentan terhadap kotoran, debu, dan keratan.
Sensor harus diperiksa rutin dan dibersihkan dengan kain lembut dan air bersih. Hati-hati, bahan kimia yang keras dapat merusak sensor!
Keberadaan sensor juga membuat pengemudi harus berhati-hati saat melintasi genangan air. Sebaiknya kurangi kecepatan karena air dapat membuat sensor ABS terendam air dan menjadi tidak berfungsi.
Pengemudi juga harus selalu memperhatikan lampu peringatan ABS. Jika suatu kali menyala, artinya ada yang tidak beres dan harus segera ditangani.
Sumber: Gridoto
Saat ini mobil dengan rem ABS umumnya sudah tersedia pada mobil-mobil modern atau keluaran tahun 2000-an ke atas. Sedangkan pada mobil-mobil keluaran tahun lama, umumnya masih belum menyediakannya.
Pada merek dan model mobil tertentu, kadang tersedia versi rem ABS dan non-ABS. Antara kedua varian tersebut tentu mempunyai selisih harga yang cukup lumayan. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia di dompet Otofriends sekalian.
Karena fungsi rem yang begitu vital di dalam sebuah kendaraan, sistem ini wajib dipastikan bekerja dengan baik dan optimal. Termasuk saat membeli mobil bekas, sistem ini harus diinspeksi dengan benar.
Jika Otofriends hendak memastikan kerja sistem pengereman, maka jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Inspektor Otospector yang bekerja profesional dan berpengalaman akan memeriksa lebih sebuah mobil bekas di lebih dari 150 titik. Dari pemeriksaan yang mendalam dan cermat inilah Otofriends akan dapat memastikan kondisinya mobil tersebut secara pasti.
Jangan ragu, ayo inspeksi mobil incaranmu sekarang!
Bagikan