Oli mesin berkurang drastis sebanarnya bisa disebabkan oleh berbagai hal. Tetapi yang jelas, Otofriends sebaiknya tidak meremehkan kondisi ini. Karena berkurangnya oli di dalam mesin bisa menyebabkan berbagai kondisi yang merugikan, seperti kerusakan mesin, penurunan performa mesin, biaya perbaikan yang mahal, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan.
Yang tak kalah penting, Otofriends juga harus memahami kondisi-kondisi yang jadi penyebab volume oli mesin berkurang drastis. Karena ada kondisi yang disebabkan oleh faktor mesin, oli, pemakaian, bahkan kelalaian pemilik dalam perawatan. Pastinya, tidak mau kan, mesin mobil kita rusak cuma gara-gara kurang peduli?
Nah, sebelum kita membahas penyebab oli mesin berkurang drastis, ada baiknya kita juga memahami tanda-tanda oli mesin berkurang drastis.
Sumber: Suzuki.co.id
Cara pertama dan paling mudah adalah mengontrol volume oli melalui dipstick. Jika jejak oli pada dipstick berada di bawah dari level minimal, maka oli dipastikan sudah jauh berkurang.
Saat mesin dinyalakan, coba perhatikan pula asap knalpot. Kalau asap berwarna biru pekat, bisa jadi itulah tanda-tanda oli terbakar di dalam mesin. Perhatikan juga di kolong mobil, apakah ada tetesan oli di bawah area mesin atau di lantai garasi.
Saat mobil berjalan, perhatikan juga performa mesin. Kalau mesin kurang bertenaga, keluar banyak asap, atau muncul bunyi-bunyian yang aneh dari mesin, bisa jadi penyebabnya adalah volume oli yang berkurang.
Sumber: duitpintar.com
Penyebab paling umum dari berkurangnya oli mesin tentu saja karena bocor. Dan celakanya kebocoran ini bisa terjadi di berbagai bagian mesin.
Ada beberapa komponen yang bisa jadi penyebabnya seperti gasket yang sudah aus, seal-seal di camshaft, filter oli yang kendor, atau paking yang aus di kepala silinder atau bak oli.
Pada kasus kebocoran semacam ini kita bisa melihat jejak-jejak oli atau rembesan di berbagai bagian mesin. Bahkan tetesan oli juga bisa kita lihat di lantai.
Sumber: kompas.com
Oli mesin juga bisa berkurang karena terbakar di dalam ruang bakar, lalu keluar bersama gas buang.
Ada beberapa faktor yang jadi penyebab. Pertama, rusaknya cincin piston. Cincin yang aus tidak bisa menahan oli, sehingga oli akhirnya merembes ke ruang bakar dan terbakar.
Penyebabnya bisa juga karena sealing katup bocor. Katup pada mesin yang tidak bisa menutup dengan sempurna bisa membuat oli merembes ke ruang bakar lalu terbakar.
Terbakarnya oli juga bisa disebabkan alur piston yang sudah aus atau tergores. Dari goresan kecil ini saja, oli bisa merembes dan akhirnya terbakar.
Sumber: duitpintar.com
Memang ada sebagian kasus di mana oli berkurang secara alami karena terbakar. Tetapi kalau pengurangannya terlalu cepat, tentu hal ini tidak wajar.
Kondisi itu biasanya disebabkan oli mesin yang tidak sesuai. Jika jenis dan spesifikasi tidak sesuai, oli memang cenderung terbakar lebih banyak.
Bisa juga penyebabnya karena mesin bekerja terlalu keras. Kondisi ini bisa terjadi saat mobil sedang mengangkut beban berat atau dalam kondisi terus menanjak. Kondisi semacam ini jelas akan membutuhkan oli yang lebih banyak.
Mesin mobil yang bermasalah juga bisa membuat oli berkurang drastis. Misalnya pada mesin yang mengalami kebocoran kompresi. Oli akhirnya akan merembes dan terbakar sia-sia.
Ada berbagai macam kondisi mobil bekas yang dijual di pasaran. Ada yang masih baik dan terawat, namun ada juga yang kondisinya memprihatinkan. Otofriends harus jeli dalam memilih, karena jika sampai salah pilih, akibatnya bisa fatal. Bahkan bisa merugikan dalam jangka panjang.
Kalau Otofriends milihat ada tanda-tanda mobil bekas mengalami kebocoran oli, maka pastikan kondisinya dengan bantuan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Melalui proses inspeksi yang cermat di lebih dari 150 titik, Otofriends akan memperoleh gambaran mobil tersebut secara menyeluruh.
Hasil laporan inspeksi mobil ini nantinya akan berguna untuk memutuskan pilihan terbaik.
Bagikan