Wajar jika sebuah mobil bekas memiliki berbagai kekurangan pada berbagai komponen. Apalagi, jika mobil tersebut sudah cukup berumur atau sering dioperasikan sebelumnya.
Salah satu komponen vital yang wajib ditengok adalah sistem pengereman. Sebelum menjajal mobil tersebut di jalanan, tak ada salahnya kita mengecek rem terlebih dulu demi menjaga keamanan. Adanya kekurangan pada rem bisa terbaca melalui indikasi berikut ini:
Pengetesan yang paling sederhana dan langsung bisa dilakukan adalah pijakan terasa dalam. Tentu saja sebagai pembanding, sebelumnya Anda harus tahu kira-kira seberapa dalam pijakan sebuah rem yang normal. Nah, bila memang ini yang dirasakan, kondisi ini merupakan indikasi rusaknya master rem.
Tentu saja sebaiknya master rem harus diganti. Tidak cukup hanya dengan mengganti seal atau dinding silinder master. Karena itu bicarakan hal ini dengan penjual untuk diperhitungkan dengan harga jual.
Cukup dengan menginjak rem, kita dapat mengetahui kondisi dari rem tersebut. Bila pedal terasa keras, ada kemungkinan terjadi kerusakan pada booster rem. Booster adalah bagian yang berfungsi untuk membantu master rem dalam memompa minyak rem.
Bila memang terjadi kerusakan, maka jumlah minyak rem yang dipompa juga semakin sedikit. Kondisi ini harus segera ditangani, karena risikonya sistem rem yang terdiri atas berbagai komponen logam dapat aus dan cepat panas. Risiko lebih besar, rem bisa blong.
ABS adalah sistem rem yang mencegah roda terkunci saat dilakukan pengereman mendadak. Pada umumnya fitur ini ada pada mobil-mobil keluaran terbaru saat ini. Masalahnya, ABS juga bisa bermasalah.
Sekiranya indikator ABS di dashboard terus menyala, berarti kemungkinan ada gangguan pada sistem ini. Hal ini juga bisa diberitahukan ke penjual untuk diperhitungkan dalam harga jual.
Gejala ini dapat dirasakan pada saat mobil dipacu pada kecepatan 80-100 km per jam. Bila pedal terasa bergetar saat melakukan pengereman, maka kondisi ini merupakan sinyal adanya masalah. Penyebabnya bisa karena piringan cakram sudah menipis atau bergelombang.
Coba cek ketebalan cakram rem, apakah masih dalam batas yang aman atau tidak. Jika kondisi bergelombang, maka bisa diratakan kembali dengan pembubutan. Namun kalau sudah terlalu tipis, sebaiknya diganti.
Lakukan pengujian dengan melaju di jalan lurus dengan kecepatan sedang, lalu lakukan pengereman. Sekiranya rem terasa tidak pakem, mungkin saja ada ketidakberesan. Penyebabnya bisa dari kondisi master rem atau kampas yang sudah rusak.
Distribusi oli yang tidak lagi optimal dari master rem dapat mempengaruhi kinerja sistem pengereman. Sedangkan kampas yang sudah tipis juga dapat menjadi penyebab rem tidak pakem lagi.
Saat melakukan test drive, perhatikan pula bunyi-bunyian yang muncul saat dilakukan pengereman. Jika ada bunyi decit, ada kemungkinan penyebabnya adalah piringan cakram yang bergelombang dan juga kampas serta cakram yang permukaannya menghalus.
Yang bisa kita lakukan sekali lagi mengecek ketebalan cakram rem, apakah masih dalam batas aman atau tidak. Bisa diselesaikan dengan pembubutan atau ganti sekalian.
Kesempatan kita untuk memastikan kondisi rem memang hanya bisa dilakukan pada saat test drive. Namun sebelum melakukannya, kita butuh kepercayaan dari penjual terlebih dahulu untuk merelakan mobilnya diuji di jalanan.
Namun pengujian ini akan sia-sia, jika memang kita tidak memiliki kemampuan untuk menganalisisnya. Karena itu tidak ada salahnya jika kita memanfaatkan jasa inspeksi mobil yang independen dan terpercaya. Dengan bantuan tenaga ahli dan profesional, hasilnya juga akan sesuai dengan harapan.
Bagikan