Setiap pemilik mobil umumnya tahu kapan waktunya mengganti filter bensin mobil sesuai waktu yang semestinya. Menurut aturannya, filter bensin memang sebaiknya diganti setiap 20.000 km – 30.000 km atau sesuai rekomendasi dari pabrikan.
Akan tetapi ada masanya, filter bensin harus diganti tanpa harus tahu berapa jarak yang sudah ditempuh kendaraan. Tanda-tandanya bisa dilihat dari gejala yang terjadi pada kendaraan saat dipakai. Apa saja gejala itu?
Nah, Otofriends, ada beberapa kondisi di mana filter bensin mobil harus segera diganti. Berikut ini beberapa yang bisa dirasakan:
Sumber: Autofun
Gejala ini adalah yang paling umum terjadi. Gara-gara filter terlalu banyak menimbun kotoran dan partikel dari bahan bakar, akibatnya aliran bahan bakar terhambat.
Mampetnya saluran bahan bakar membuat mesin sulit mencapai kecepatan maksimum. Saat kendaraan berakselerasi dan tenaganya dibutukan, mesin tidak mampu memenuhinya.
Ada pula gejala kendaraan seperti melompat-lompat dan tidak mulus saat berakselerasi. Kondisi yang disebut jerking ini bikin akselerasi jadi terganggu.
Sumber: Autostlucia
Kondisi ini dirasakan ketika Otofriends mulai sulit menghidupkan mesin atau butuh waktu lama untuk nyala.
Bisa juga kejadiannya, mesin mati mendadak di tengah jalan. Filter yang kotor atau tersumbat akan menghambat aliran bensin sehingga mesin kekurangan bahan bakar dan mesin mati mendadak.
Mesin juga terasa sulit dihidupkan saat kondisi mesin dingin. Misalnya pada waktu pagi hari atau setelah kendaraan lama tidak dipakai.
Sumber: Hargatoyota.com
Kotoran yang sudah menumpuk pada filter membuat aliran bahan bakar jadi tidak konsisten.
Pengemudi dan penumpang akan merasakan mesin jadi bergetar lebih dari biasanya dan tidak stabil. Apalagi pada saat kecepatan kendaraan dalam keadaan konstan.
Akibat getaran ini, pengemudi maupun penumpang akan merasa tidak nyaman sepanjang perjalanan.
Sumber: Gridoto
Saat filter sudah dipenuhi kotoran dan aliran bahan bakar terhambat, efeknya ternyata pada kebutuhan bahan bakar yang diperlukan oleh mesin. Kondisi ini dirasakan terutama ketika mesin butuh untuk menjaga kinerja yang stabil.
Biasanya kondisi ini tidak begitu disadari, apalagi dalam waktu singkat. Namun pada pengemudi yang sangat memperhatikan kinerja mesin, pemborosan ini bisa dirasakan. Tanda-tandanya ketika BBM terasa lebih boros dari biasanya, padahal tidak ada perubahan pada gaya berkendara.
Sumber: Garasi.id
Aliran bahan bakar yang tidak lancar, membuat bunyi mesin menjadi tidak wajar atau tidak seperti biasanya. Bunyinya terdengar seperti desisan atau gemeretak di saat mesin sedang bekerja.
Tidak sempurnanya campuran udara dan bensin juga akan membuat pembakaran di dalam mesin jadi terganggu. Akibatnya bunyi mesin juga menjadi kasar.
Sumber: Carfromjapan
Akibat dari pembakaran yang tidak sempurna, emisi gas buang juga akan memburuk. Warna asap akan jadi terlihat lebih hitam dari biasanya dan tercium aroma yang tidak biasa.
Asap hitam sebenarnya berasal dari jumlah bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak dari seharusnya. Akibatnya pembakaran tidak sempurna dan menghasilkan karbon monoksida, penyebab asap hitam.
Filter yang tersumbat juga bisa membuat bensin jadi berkurang dan pembakaran tidak sempurna, tetapi asapnya jadi warna putih. Namun biasanya asap putih ini lebih sering disebabkan sistem pendinginan atau oli mesin.
Kondisi semacam itu memang biasa terjadi jika ada komponen mesin yang tidak berfungsi sempurna. Akibatnya, mesin tidak menunjukkan kinerja yang baik. Kendaraan juga bakal tidak nyaman digunakan. Tetapi gejala itu tidak melulu disebabkan karena ada problem yang berat di mesin.
Untuk memastikan kondisi keseluruhan dari mobil bekas, Otofriends sebaiknya memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan inspeksi mobil yang dilakukan secara cermat oleh inspektor yang berpengalaman maka Otofriends akan mendapat gambaran tentang kondisi mobil bekas dan kemungkinan masalahnya. Kita juga bisa memilih unit kendaraan mana yang layak untuk dibeli.
Bagikan