Saat hendak membeli mobil bekas, Otofriends harus memeriksa seluruh komponen mobil dengan teliti, salah satunya yaitu ban. Ban mobil bekas yang luput tidak diperiksa bisa saja dalam kondisi buruk dan nantinya malah membahayakan Otofriends dan keluarga. Jika ditemukan ban mobil dalam kondisi yang tidak baik, sebaiknya Otofriends segera mengganti ban mobil tersebut.
Cara cek ban mobil bekas sangat mudah, Otofriends bisa melakukannya sendiri dengan memperhatikan beberapa cara berikut ini:
Hal paling awal untuk dilakukan adalah memastikan jika ban mobil bekas yang akan Otofriends beli merupakan ban original. Tidak menutup kemungkinan agar terlihat baru, penjual mobil tersebut mengganti ban lama dengan ban jenis vulkanisir atau bahkan ban ukir.
Harga ban vulkanisir dan ban ukir yang sangat murah bisa menekan pengeluaran jika dibanding dengan mengganti ban baru yang original. Namun hal tersebut sangat berbahaya. Ban Vulkanisir dan ban ukir sebaiknya jangan digunakan untuk berkendara.
Perlu Otofriends ketahui, ban vulkanisir adalah ban bekas yang ditempel dengan kompon, lalu diberikan kembangan baru. Ban yang digunakan pada jenis ini biasanya merupakan ban orisinil yang batikannya sudah gundul atau menipis sehingga perlu dilapisi kembali dengan lapisan baru agar tetap tebal.
Ban vulkanisir sangat berbahaya digunakan untuk mobil kecil yang biasa dikendarai dengan kecepatan tinggi. Dikhawatirkan lem pada ban meleleh karena terkena panas gesekan aspal kemudian bagian lapisannya mengelupas. Jika hal tersebut terjadi, tak menutup kemungkinan mobil akan tergelincir.
Sementara itu ban ukiran berasal dari ban botak yang diukir kembali tanpa ada tambahan kompon baru. Jika dibandingkan dengan ban vulkanisir, ban ukir jauh lebih membahayakan karena sangat tipis.
Cara mengetahui ban vulkanisir adalah dengan melihat kondisi fisiknya. Pada ban vulkanisir, kualitas karetnya berbeda antara dinding ban dan bagian tapak bannya. Sedangkan untuk emngetahui ban ukir, Otofriends bisa menekan tekstur karet pada tapak ban. Ban ukir biasanya lebih lembek dan terasa tipis dibanding yang belum diukir. Selain itu, pada ban ukir juga terlihat rajutan kawat atau benang di bagian dalam tapak ban.
Pada bagian dinding ban terdapat angka produksi ban yang bisa Otofriend lihat. Biasanya angka produksi tersebut tertulis dalam 4 kode angka, 2 kode angka di awal merupakan penanda minggu keberapa ban tersebut diproduksi, lalu 2 kode terakhir adalah tahun produksi ban tersebut. Contohnya jika pada ban tersebut tertulis angka 1120, itu artinya ban tersebut diproduksi pada minggu ke-11 di tahun 2020.
Jangan gunakan ban mobil yang berusia lebih dari 5 tahun. Karena semakin tua usia ban mobil, maka karet ban akan semakin keras. Usia ban yang sudah terlalu lama dari waktu produksi juga rawan membuat ban mudah retak. Cubit dinding samping ban jika memungkinkan di beberapa bagian. Biasanya trik ini membantu untuk menemukan retak-retak kecil pada ban.
TWI adalah indikator berupa tonjolan di antara blok telapak ban dengan tinggi 1,6 mm yang bisa menjadi tanda apakah sudah waktunya ban diganti dengan unit baru. Otofriends bisa melihat pada bagian dalam ukiran ban, biasanya terdapat tonjolan kecil tepat di dalam ukiran ban. Jika bagian ukiran ban sudah setara dengan tonjolan tersebut, ini artinya ban sudah terlalu tipis untuk digunakan dan harus segera diganti.
Tiga cara di atas bisa Otofriends gunakan untuk memastikan apakah ban mobil bekas yang akan Otofriends beli masih dalam kondisi bagus. Jika Otofriend merasa ragu karena harus mengecek sendiri, maka ajaklah seseorang yang lebih mengerti kondisi ban sebuah mobil bekas.
Atau Otofriends juga bisa membeli mobil bekas melalui dealer yang sudah memiliki sertifikasi inspeksi dari Otospector. Pasalnya dengan mobil bekas itu sudah di inspeksi oleh jasa inspeksi mobil bekas seperti Otospector, kita memiliki rasa aman. Dealer rekanan Otospector sudah pasti menjual mobil bekas dalam kondisi terbaik karena memiliki sertifikat lolos tabrakan besar, bebas terkena banjir, dan juga Otofriends akan mendapatkan garansi selama 30 hari atau 1.500 KM pertama.
Bagikan