Jika Otofriends termasuk dalam golongan pemilik mobil yang hobi terjun langsung mengutak-atik mobil sendiri, pasti sudah tidak asing dengan air coolant atau cairan pendingin radiator.
Sering kita akan melihat bahwa coolant radiator tersebut di pasaran dibedakan antara yang coolant radiator berwarna hijau dengan merah. Nah, dari sini mungkin timbul rasa penasaran: apa beda kedua cairan itu?
Seperti kita tahu, radiator dan air coolant adalah dua hal tak terpisahkan. Cara kerja radiator sendiri yaitu mengalirkan cairan coolant ke mesin dengan memanfaatkan pompa air.
Cairan akan mendinginkan mesin di sekitar silinder yang mengalir menuju termostat. Mesin mobil akan overheating jika cairan coolant dalam radiator terisi sedikit. Simak perbedaan warna air radiator, antara air radiator merah dan hijau.
Berbicara tentang radiator dan air coolant ada beberapa fakta yang dipahami agar mampu mengenal komponen penting ini:
Radiator coolant merupakan cairan pendingin untuk radiator yang berfungsi mengontrol suhu di dalam mesin kendaraan. Jika suhu berlebih maka akan terjadi overheat hingga kerusakan pada mesin. Jenis air pun harus yang baik, karena air pun salah satu jenis pendingin.
Agar performa radiator optimal, sebaiknya gunakan radiator coolant daripada air biasa. Sebab coolant terbuat dari campuran air murni tanpa ada bahan tambahan mineral, ditambah bahan lain seperti zat beku dan pencegah karat.
Dibanding air biasa, radiator coolant punya titik didih lebih tinggi sehingga lebih baik dalam menjaga suhu mesin kendaraan. Hanya saja harganya lebih mahal.
Air biasa tentu bisa digunakan, namun jika ingin hasilnya maksimal, sebaiknya pakai radiator coolant yang memang dirancang khusus. Keduanya memang bisa dipakai namun hasilnya berbeda dalam mendinginkan mesin kendaraan.
Coolant radiator terbuat dari bahan kimia khusus untuk memaksimalkan proses pendinginan mesin. Titik didihnya yang tinggi bisa lebih baik dalam menyerap panas mesin kendaraan.
Sifat coolant juga tidak mudah menguap sehingga masa pakainya lebih panjang. Tidak akan ada kekhawatiran coolant akan habis.
Keunggulan lain, coolant radiator tidak menyebabkan korosi atau karat. Tentu radiator jadi lebih awet.
Ada beberapa jenis coolant radiator yang dibedakan menurut bahan serta cara pakainya.
Terbuat dari campuran dan terdapat juga kandungan berbagai bahan antara lain seperti air murni, pencegah karat dan juga zat anti beku propylene glycol.
Punya titik didih lebih tinggi sekaligus titik beku lebih rendah jika dibanding dengan radiator coolant biasa. Sebelum dipakai perlu dicampur air dengan perbandingan 50 : 50.
Perlu dicampur air dengan perbandingan 50 : 50 sebelum digunakan. Perbedaannya ada pada harga yang lebih tinggi dibanding lainnya karena teknologi lebih baik.
Meski usia pakai lebih panjang, tapi Otofriends perlu melakukan perawatan dan pengecekan rutin untuk memastikan volume coolant pada radiator masih dalam batas aman.
Agar kinerjanya optimal, sebaiknya ganti coolant jika telah melewati batas bawah pakai. Usia pakai biasanya berkisar 20.000 hingga 40.000 km. Jika sudah melewati usia tersebut, lakukan penggantian meski belum berubah warna. Baca juga cara perawatan radiator dan coolant ini di buku manual kendaraan.
Ada perbedaan soal warna coolant di pasaran yakni radiator coolant warna merah dan hijau. Pada dasarnya kedua warna itu sama dan hanya menjadi pembeda saja. “Warna air radiator warna atau coolant tidak menunjukan bagus atau tidak performanya,” kata Felix Chandra selaku Area Sales Manager distributor coolant Prestone, PT Laris Chandra kepada GridOto.com.
Bedanya warna itu menjadi penanda atau ciri khas jika misalnya terjadi kebocoran mesin, maka bisa dibedakan antara air radiator atau oli mesin.
Meski hanya jadi pembeda, namun saat menambahkan coolant, sebaiknya mengikuti warna coolant sebelumnya serta produksi satu merek. Agar warnanya tidak menjadi keruh sehingga membingungkan jika terjadi kebocoran.
Jika mobil diketahui baru saja dilakukan servis radiator di bengkel yang andal, maka kondisi radiator bisa dipastikan dalam kondisi prima. Akan tetapi agar lebih yakin, Otofriends bisa mengeceknya sendiri atau dengan bantuan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan prosedur pemeriksaan yang cermat, inspektor akan dapat menemukan masalah pada sistem pendingin khususnya radiator. Pengecekan ini penting untuk memastikan kondisi radiator dalam kondisi prima yang berpengaruh pada performa mesin keseluruhan.
Bagikan