Tak sedikit pemilik kendaraan yang masih bingung, sebenarnya kapan tanda ban mobil harus diganti? Apakah sesuai usia pemakaian? Atau kalau ada kondisi-kondisi tertentu, seperti rusak, retak, gundul sebelah, dsb-nya?
Seperti halnya komponen-komponen lain, ban mobil juga punya usia pemakaian. Masalahnya, tak semua pemilik kendaraan tahu kapan waktu yang tepat untuk mengganti ban mobil.
Padahal fungsi ban mobil amatlah vital. Apalagi kalau mobil sering dibawa ke luar kota atau dipacu dalam kecepatan tinggi. Jika kondisi ban kurang baik, risiko kecelakaan akibat ban yang pecah, sangat tinggi.
Sebenarnya apa saja tanda ban mobil harus diganti? Mari kita lihat satu per satu:
Sumber: Kompas.com
Berdasarkan waktu pemakaian, usia pemakaian ban yang ideal adalah 3 – 5 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, diperkirakan karet ban akan akan semakin berkurang kelenturannya. Ban akan terasa keras dan berkurang kenyamanannya.
Sedangkan kalau mau dihitung berdasarkan jarak tempuh, ban sebaiknya diganti ketika sudah melewati pemakaian 40.000 – 50.000 km.
Meski ban masih terasa lentur, dengan jarak tempuh seperti itu, apalagi jika sering menempuh perjalanan jauh, sudah akan terjadi keausan.
Sumber: Disway
Di setiap ban terdapat indikator Tread Wear Indicator (TWI) yang merupakan batas keausan dari corak atau kembangan ban.
Kalau batas TWI sudah tersentuh, maka inilah tanda ban mobil harus diganti. Karena jika keausan sudah masuk ke area indikator, tapak ban bakal berkurang cengkeramannya.
Posisi indikator TWI ada di bagian tepi ban dan di tengah telapak ban.
Pada tepi ban, TWI terlihat berupa tanda segitiga kecil di area bawah kembang ban. Sedangkan di tengah telapak ban, bentuknya berupa tonjolan dengan ketinggian di bawah kembangan ban.
Sumber: Olx.id
Kembangan ban yang terlihat halus atau gundul bisa terjadi di beberapa sisi.
Ada ban yang gundul hanya di tengah, tetapi bagian sisi ban tetap bagus. Ada juga yang gundul di sisi sisi kiri atau kanan saja.
Ban dalam kondisi seperti itu, jelas harus diganti. Akan tetapi yang tak kalah penting, penyebabnya juga harus dicari tahu dan ditangani.
Penyebab ban gundul tidak merata bisa karena keselarasan roda (wheel alignment) yang tidak tepat, kerusakan suspensi, kerusakan komponen kemudi, beban berlebih atau kebiasaan mengemudi.
Sumber: Tribunnews.com
Jenis kerusakan pada ban ada bermacam-macam, bisa berupa benjolan, retak, atau lecet.
Benjolan terjadi kalau anyaman kawat penguat konstruksi ban sudah putus. Benjolan akan membuat ketahanan ban sudah tidak seragam sehingga ban mudah pecah.
Ban bisa benjol karena benturan keras, tekanan angin yang tidak sesuai, muatan berlebih dan kualitasnya yang buruk.
Sedangkan retak pada ban bisa muncul karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama.
Ban juga bisa retak karena usia ban sudah terlalu lama, sehingga karet mulai getas dan akhirnya pecah. Karena itu perhatikan selalu kode produksi ban saat membeli.
Sedangkan ban yang lecet bisa terjadi karena mengalami kontak dengan benda keras seperti trotoar jalan atau saat masuk lubang.
Sekilas, ban yang lecet masih bisa digunakan. Tetapi sebenarnya kondisinya sudah tidak sempurna dan bisa timbul masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi seragam.
Sumber: Alongwalker.co
Ban bocor memang sulit dihindari. Tetapi pada ban tubeless, kalau sudah keseringan bocor dan kemudian ditambal, sebenarnya kekuatan ban sudah berkurang. Inilah tanda ban mobil harus diganti.
Ban yang sudah sering ditambal, sebaiknya diganti baru. Apalagi jika teknik penambalan pada tubeless, pakai metode tusuk.
Memang tidak ada batasan pasti, tetapi sebaiknya maksimal ban ditambal sampai 3 atau 4 kali saja. Apalagi jika ban sering dipakai pada kecepatan tinggi.
Jika memungkinkan, mengganti ban memang sebaiknya dilakukan empat buah sekaligus, atau minimal sepasang. Nantinya sepasang ban ini dipasang sesuai poros yang akan diganti; depan atau belakang.
Jika memang hanya punya cukup dana untuk beli sepasang ban, maka disarankan untuk memasangnya di sisi belakang. Artinya, ban di belakang harus lebih bagus kondisinya dibanding depan.
Alasan tindakan itu adalah untuk meminimalisir kondisi oversteer atau ban belakang kehilangan traksi terlebih dahulu dibanding depan.
Kalau Otofriends ingin kondisi ban saat membeli mobil bekas, jangan ragu untuk memastikannya dengan menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Inspektor Otospector akan melakukan inspeksi mobil secara cermat dan profesional, sehingga segala kondisi komponen pada kendaraan bisa diketahui. Termasuk ban mobil dan kaki-kaki yang fungsinya sangat penting.
Bagikan