Di tengah kenaikan harga BBM yang drastis akhir-akhir ini, mobil irit BBM tentu menjadi idaman setiap orang. Apalagi bagi para pemilik yang menggunakan mobilnya untuk mobilitas sehari-hari. Setiap liter BBM jadi sangat berharga.
Mobil irit BBM akan semakin terasa value-nya pada mobil-mobil yang berkapasitas penumpang banyak, seperti low MPV. Dengan statusnya yang multifungsi mobil semacam ini akan sangat berguna menunjang aktivitas sehari-hari. Baik yang menyangkut penumpang maupun angkutan barang ringan.
Berikut ini 5 Low MPV bermesin 1.500 cc yang dikomparasikan dalam hal konsumsi BBM. Pengetesan dilakukan tim Gridoto, baik untuk rute dalam kota maupun rute tol dengan kecepatan 90 km/jam.
Faktor yang sangat mempengaruhi konsumsi BBM Mobilio adalah pada teknologi i-VTEC yang jadi andalan Honda.
Pada teknologi ini mesin ini bekerja mengatur kecepatan mesin, katup membuka sedikit ketika kecepatan rendah demi mencapai efisiensi bahan bakar. Hasilnya, mesin bertenaga dengan konsumsi BBM sangat efisien.
Faktor lain, transmisi matik CVT Mobilio RS yang dapat menjaga putaran mesin di RPM rendah. Sistem CVT selain dikenal nyaman, konsumsi BBM juga bisa diminimalkan.
Hasilnya konsumsi BBM untuk rute dalam kota 14,8 km/liter, untuk rute tol 18,9 km/liter.
Mesin berkode K15B dengan Teknologi VVT (Variable Valve Timing) di Suzuki Ertiga Sport ini ternyata membuat konsumsi BBM semakin efisien. Cukup lumayan.
Mesin ini menggantikan mesin sebelumnya yang digunakan di Ertiga generasi sebelumnya, yaitu mesin kode K14B kapasitas 1.373cc. Perbedaan antara kedua mesin itu terletak pada panjang bore dan stroke, di mana mesin lama punya ukuran masing-masing lebih pendek.
Hasilnya konsumsi BBM untuk rute dalam kota 12,7 km/liter, untuk rute tol 17,8 km/liter.
Sebagai MPV dengan penggerak roda belakang (RWD), maka dapat dimaklumi jika konsumsi BBM-nya sedikit lebih tinggi dibanding penggerak roda depan (FWD). Pada Veloz hal ini menjadi istimewa karena punya kelebihan pada tenaga saat menanjak.
Veloz menggunakan mesin 4-silinder DOHC Dual VVT-i dengan kode 2NR-VE berkapasitas 1.496 cc. Mesin yang juga dipakai oleh Avanza ini punya tenaga 104,5 Hp dan torsi 137,2 Nm.
Hasilnya konsumsi BBM untuk rute dalam kota 13,1 km/liter, untuk rute tol 17 km/liter.
Mitsubishi Xpander 1.5 Ultimate dikenal menggunakan teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system) yang sayangnya belum mampu menyaingi Veloz, Mobilio maupun Ertiga.
Teknologi MIVEC pertama kali digunakan pada 1992 di model Mirage. Teknologi ini terus berkembang, hingga mesin yang digunakan pada Xpander berkode 4A91 MIVEC 1.500 cc DOHC 16 Valve dengan tenaga 104 PS torsi maksimum 141 Nm.
Hasilnya konsumsi BBM untuk rute dalam kota 11,5 km/liter, untuk rute tol 16,7 km/liter.
Yang menarik dari Confero S ini adalah transmisinya yang bukan matic, melainkan Auto Clutch Transmission (ACT) dengan 6-percepatan.
Transmisi ini tetap menggunakan girboks manual tapi tanpa pedal kopling. Mirip seperti di sepeda motor bebek, untuk menaik-turunkan gigi transmisi, pengemudi harus memindahkan sendiri tuas transmisi.
Dari sisi mesin mobil ini tidak berbeda dengan versi manual yaitu mesin 1.485 cc 4 silinder bertenaga 107 dk dan torsi 142 Nm.
Hasilnya konsumsi BBM untuk rute dalam kota 12,3 km/liter, untuk rute tol 15,2 km/liter.
Selain dari faktor pemakai, tingkat konsumsi BBM juga dipengaruhi oleh kinerja mesin dan komponen-komponen di dalamnya. Karena itu Otofriends harus memastikan mobil yang hendak dibeli ada dalam kondisi baik dan sesuai harapan.
Untuk memastikan kondisi sebuah mobil bekas, jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan prosedur inspeksi yang detail dengan tenaga inspektor berpengalaman, Otofriends akan mendapat gambaran tentang kondisi sebuah mobil bekas secara keseluruhan.
Bagikan