Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin sering jadi pertanyaan klasik dari konsumen saat hendak memilih mobil yang akan dibeli. Terutama bagi para pemula. Apalagi jika selama ini mereka hanya mendengar informasi secara sekilas dan cenderung subjektif dari orang-orang tertentu.
Antara mesin diesel dan mesin bensin memang punya karakter yang berbeda. Bukan hanya soal selera, tapi juga menyangkut kebutuhan sehari-hari. Tak heran setiap jenis mesin punya peminatnya masing-masing, bahkan sangat fanatik.
Nah, biar jelas, mari kita lihat perbedaan mesin diesel dan mesin bensin:
Tentu saja Otofriends sudah maklum kalau perbedaan paling nyata ada pada jenis BBM, yaitu antara bensin dan solar. Perbedaan antar dua jenis bahan bakar ini sebenarnya berpengaruh pada proses kompresi.
Pada mesin diesel, udara akan dikompresi sampai memanas. Setelah udara jadi panas, bahan bakar akan disuntikkan ke dalam sehingga menghasilkan pembakaran. Akibatnya mesin akan terpicu untuk menyala.
Sedangkan pada mesin bensin, bahan bakar akan dicampur udara. Campuran tersebut kemudian dikompresi oleh piston dan disulut oleh percikan api dari busi.
Harus diakui ada perbedaan performa mesin dari dua jenis mesin ini. Sejauh ini mesin diesel unggul dalam hal ketangguhan. Tak heran jika mesin ini dipakai dalam kendaraan dengan tugas berat, seperti truk atau bus.
Sementara itu, mesin bensin disukai oleh penggemarnya karena lebih unggul dalam akselerasi dan terasa responsif. Di masa lalu, mesin bensin juga dikatakan lebih nyaman karena tidak bunyi dan getarannya tidak menganggu.
Pada mesin diesel, kebutuhan bahan bakar dikenal sangat efisien dan irit. Karena kompresinya tinggi, sehingga power yang dihasilkan juga lebih besar per CC bahan bakar. Efeknya efisiensi thermis mesin diesel juga lebih bagus dibandingkan mobil bensin.
Alasan lainnya, kandungan kalori pada bahan bakar jenis solar juga lebih besar dibandingkan jenis bensin. Sehingga, per liter solar akan mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar. Kenyataan inilah yang membut mesin solar juga lebih irit.
Dalam hal perawatan, harus diakui mesin bensin lebih unggul karena mesin diesel cenderung lebih repot. Di balik ketangguhannya, memang ada konsekuensi perawatan yang tidak bisa sembarangan.
Yang terutama adalah perawatan ekstra untuk membersihkan komponen bagian dalam. Apalagi sistem ruang pembakaran yang kompleks dan cenderung cepat kotor.
Selain itu, mesin diesel juga punya karakter perawatan sendiri seperti misalnya bahan bakar tidak boleh kosong, mesin harus dipanaskan terlebih dahulu, rajin mengganti filter-filter, menggunakan bahan bakar yang sesuai, dll.
Mobil bermesin diesel cenderung lebih tahan dalam menerjang banjir karena sistem kelistrikannya relatif lebih aman. Apalagi pada mobil-mobil diesel modern, teknologi sistem kelistrikannya sudah sangat memadai.
Sementara itu mesin bensin cenderung memiliki komponen kelistrikan yang cukup kompleks. Faktor lain adalah adanya busi, ECU, dan aki yang membuat risiko semakin besar jika menerjang banjir. Jika tidak berhati-hati maka risikonya adalah bisa timbul korsleting atau terbakar.
Tentu saja yang paling cocok adalah yang sesuai dengan kebutuhan Otofriends masing-masing. Sesuaikan saja dengan kemampuan dan preferensi dalam memilih kendaraan yang cocok dengan dinamika harian.
Akan tetapi, apapun jenis mesinnya, pastikan untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas.
Dengan inspeksi, maka Otofriends akan mengetahui kondisi sebuah mobil bekas secara menyeluruh. Informasi semacam ini penting sebagai pegangan dalam memutuskan unit mana yang kira-kira layak untuk dibeli.
Bagikan