Topik pembicaraan soal mobil bekas yang dibawah 100 juta selalu menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, di pasaran mobil bekas, mobil-mobil yang ditawarkan dengan harga lebih murah cenderung menarik perhatian. Apalagi kalau berasal dari merek dan tipe yang populer seperti MPV.
Persaingan yang ketat di kelas MPV membuat pilihan rekomendasi mobil bekas dengan harga dibawah 100 juta amat beragam dan banyak dari kita yang bingung dalam memilih mobil. Sebab hampir semua agen pemegang merek (APM) ternama selalu berupaya menjual produk andalannya di segmen yang gemuk ini
Berikut beberapa mobil bekas dibawah 100 juta yang ditawarkan:
Daihatsu sudah dari dulu terkenal dengan mobil yang banyak di incar, seperti Xenia, daihatsu ayla, sampai hatchback mungilnya yaitu daihatsu sirion. Memang kalau bicara mobil bekas, daihatsu dari waktu ke waktu meluncurkan mobil baru dan untuk Anda yang belum bisa beli mobil baru, bisa membeli Daihatsu di tempat atau showroom yang menjual mobil bekas terbaik bergaransi Otospector.
Begitupun dengan Toyota yang melahirkan kembaran dari Xenia, yaitu Avanza. Brand ini punya jawara di beberapa segmen sebut saja Toyota Rush dan juga Toyota Agya yang mendongkrak penjualan Toyota tiap tahunnya.
Meski diproduksi oleh pabrik yang sama, si duo kembar Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia memiliki target market yang berbeda. Avanza lebih menjual kelengkapan fitur dan jaringan purna jual yang lengkap. Sementara Xenia mengedepankan harga yang kompetitif dengan kualitas setara.
Karena itulah dengan anggaran yang ada, terdapat perbedaan unit bekas yang ditawarkan. Untuk Avanza, Otofriends bisa mendapat varian E 1.3 liter produksi tahun 2012. Sementara pada Daihatsu Xenia, bisa didapat varian Attivo 1.3 liter produksi tahun 2013 atau lebih muda satu tahun. Keduanya bisa didapat di kisaran harga Rp90 jutaan.
Kedua mobil memiliki fitur standar dengan sistem suspensi MacPherson Strut with Coil Spring, sedangkan pada bagian belakang 4 link lateral rod with coil spring. Rem depan Ventilated disc dan belakang menganut sistem tromol. Belum ada sistem pengereman ABS dan airbag.
Dengan mesin K3-VE, 1300 cc 4 silinder segaris, 16-katup DOHC, EFI, mobil ini mampu mencapai efisiensi bahan bakar sampai 12,5 km per liter untuk perkotaan.
Ada persepsi sementara orang yang kurang menguntungkan bagi brand Nissan beberapa tahun terakhir. Terutama tentang produk-produk Nissan yang kurang laku di pasaran, susah spare part, dan kelemahan di produk. Padahal kenyataannya tidak selalu seperti itu.
Nissan Grand Livina sempat mencuri perhatian di pasar low MPV pada pertengahan dekade 2000-an. Sayangnya sejak itu pula depresiasi harganya cukup tinggi. Dengan anggaran yang ada, saat ini bisa didapat varian 1.5 XV AT Ultimate tahun produksi 2013 di harga Rp90 juta rupiah.
Dengan kode bodi L11 berdimensi 4.485 mm x 1.690 mm x 1.590 mm, All New Grand Livina ini dikenal memiliki kenyamanan yang terbaik di kelas Low MPV. Hanya saja keunggulan ini dapat dirasakan optimal untuk penggunaan di perkotaan dengan pemakaian harian.
Mesinnya menggunakan HR16DE 1.500 cc yang dikenal cukup irit konsumsi BBM-nya. Hanya saja karena kompresi yang besar di kelasnya (10,5:1) mobil ini memang hanya cocok mengonsumsi BBM RON 92.
Honda Mobilio hadir pada 2014 untuk meramaikan pasar Low MPV yang sudah penuh sesak. Antusiasme pasar kala itu tidak lepas dari nama besar Honda yang dikenal unggul dalam hal desain. Di segmen LMPV, pangsa pasarnya sempat 23 persen. Separuh penjualan Honda juga berasal dari Mobilio.
Jika dibandingkan kompetitor utamanya yakni Avanza, Mobilio unggul dalam dimensi yakni 4.386 mm x 1.683 mm dengan wheelbase 2.650 mm. Komposisi ini tentu mempengaruhi kenyamanan dan kelegaan ruang kabin.
Mobilio juga menawarkan fitur canggih nan modern seperti Audio Steering Switch, ISOFIX, SRS Airbag, Key Immobilizer, Alarm System, 3 Point Seatbelt, dll. Fitur seperti Immobilizer selain saat itu masih langka, juga berguna karena mengurangi risiko pencurian.
Dengan anggaran yang ada, Otofriends bisa mendapat Honda Mobilio E MT produksi 2014 yang kini sudah bisa didapat di harga Rp90 jutaan.
PT Suzuki Indomobil Sales meluncurkan produk Suzuki Ertiga pertama kali pada 2012 dengan perencanaan jangka panjang. Karena itulah mobil yang dirancang bersama Suzuki Maruti di India masih bertahan di pasaran sampai hari ini. Meski dari sisi harga, depresiasinya juga sudah cukup dalam.
Dengan anggaran yang ada yakni mobil bekas dibawah 100 juta, Otofriends bisa mendapat Ertiga keluaran tahun pertama di harga Rp90 sampai Rp 95 jutaan. Fitur-fitur yang didapat di Ertiga seri awal kala itu masih tergolong langka di segmen Low MPV. Antara lain sistem pengereman ABS, tombol kontrol audio, airbag, immobilizer, dan seat adjuster.
Di segmen Low MPV, kenyamanan Ertiga boleh dikatakan mendekati Nissan Grand Livina yang ada di peringkat pertama. Perbedaan ada pada dimensi di mana panjang Ertiga hanya 4.395 mm, sehingga kabinnya terasa lebih sempit.
Dengan mesin K14B 1.4 liter, Ertiga juga dikenal cukup irit di kelasnya dengan konsumsi BBM mencapai 15 km per liter di perkotaan.
Di masa lalu, Chevrolet dikenal sebagai salah satu brand otomotif legendaris di Indonesia. Bahkan sampai hari ini, masih banyak mobil-mobil angkutan di pelosok yang mengandalkan Chevrolet seri lama. Brand ini terkenal juga akan mobil suv yang gagah, sampai pada segmen LMPV-nya. Karena itu begitu Chevrolet mengeluarkan Spin untuk segmen LMPV, banyak orang penasaran.
Rasa penasaran itu juga lantaran Spin memiliki varian diesel 1.3 liter, di samping bensin 1.5 liter. Chevrolet juga terkennal dengan torsi maksimalnya yang mantap, tidak heran mobil Eropa ini punya peminat fanatik di Indonesia. Sayangnya, persepsi konsumen otomotif Indonesia tentang diesel adalah tentang bahan bakarnya yang murah. Sayangnya, mesin diesel Spin yang diproduksi oleh GM dan Fiat Group tidak ramah terhadap solar biasa.
Sayangnya Spin tidak mendapat respons yang menggembirakan. Nasibnya semakin buruk setelah APM Chevrolet menghentikan produksi pada 2020. Harga produk-produk Chevrolet terdepresiasi cukup dalam, terutama Spin.
Dengan anggaran yang ada, Otofriends bisa memilih Chevrolet Spin hingga produksi tahun terakhir yakni 2015. Baik pada varian 1.3 diesel, maupun 1.5 bensin dengan transmisi manual maupun matic.
Sebagai mobil yang umumnya sudah dirilis di pasar lebih dari 5 tahun, tentu kondisi mobil-mobil Low MPV ini beragam. Terutama jika Otofriends bermaksud untuk mencari mobil-mobil dengan fitur tertentu atau transmisi matic. Pemilihan harus dilakukan secara cermat agar tidak merugikan di masa depan.
Nah, agar tidak ada kendala, sebaiknya Otofriends memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Calon pembeli tidak perlu repot memastikan kondisi mobil, hasil pengecekannya juga independen dan dapat dipercaya.
Mobil yang lulus inspeksi akan mendapat garansi mesin dan transmisi sehingga pembeli akan lebih tenang dalam pemakaian sehari-hari nantinya. Membeli mobil bekas lebih nyaman dengan Inspeksi Otospector.
Bagikan