Indonesia sudah jadi negara yang sangat update dengan industri otomotif, terbukti dari setiap pameran mobil seperti GIIAS dan IIMS sangat ramai. Termasuk saat GIIAS 2023 yang akan datang di Agustus 2023 kali ini. Dulu memang Indonesia sangat kencang dan di dominasi oleh mobil asal pabrikan Jepang saja, namun saat ini sudah sangat meluas.
Sudah banyak juga mobil asal Korea, bahkan pabrikan mobil asal China. Sebut saja beberapa merek mobil asal China yang sudah mulai terkenal di Indonesia adalah Wuling, namun masih ada beberapa pabrikan mobil lainnya asal China.
Pabrikan asal Tiongkok ini memang memiliki mobil-mobil yang canggih dan kaya akan fitur tetapi harganya tetap masuk dalam golongan terjangkau. Itulah yang membuat masyarakat Indonesia menunggu-nunggu mobil apa saja yang akan hadir asal China, terutama dalam pameran otomotif seperti GIIAS. Di GIIAS 2023 akan ada beberapa brand pabrikan mobil yang meramaikan hajat tahunan di Ice BSD ini.
Sebetulnya merek mobil asal Tiongkok di point pertama ini sudah termasuk kawakan di pasar otomotif Indonesia. Mereka akan tetap mengisi hebohnya hajat GIIAS 2023, dengan mobil-mobil unggulan mereka. Sebut saja seperti Wuling dengan Wuling Air EV, DFSK dengan SUV kekarnya dan juga Cherry yang punya segmen MPV dan SUV yang juga tidak kalah kekar dan kaya akan fitur.
Jika dilihat dari laman situs resminya, brand otomotif ini salah satu yang berfokus menjual mobil di segmen SUV dan Crossover saja. Ada model yang sudah mulai dipasarkan secara global seperti Haval H6, H9, Jolion, F7x dan juga F7. Di tahun 2019 saja mereka sudah mengklaim menjual lebih dari 5 juta unit mobilnya di seluruh dunia. Haval juga sudah mendirikan anak perusahaanya di Rusia, Afrika Selatan, Australia, dan juga Amerika, serta mampu membentuk jaringan sales lebih dari 60 negara. Lebih dari 500 distributor, Haval sudah menempati urutan pertama di antara brand asal Tiongkok dalam volume penjualan ekspor mobilnya ke lebih dari 30 negara.
Sejalan juga dengan Haval, brand yang juga tergabung dalam GMW (Great Wall Motor) asal China ini fokus pada mobil SUV. Bahkan tidak tanggung-tanggung, secara kasat mata, bodi dan eksterior mobilnya mirip seperti Jip. Tank ini juga lini SUV Premium GMW yang tadinya diberi nama WEY serta sudah dirilis tahun 2017 lalu. Ada model yang menjadi andalannya yaitu GMW Tank 300, dengan harga sekitar Rp 836juta jika dirupiahkan. Tank 300 ini punya tampilan yang kekar seperti SUV asal Eropa. Untuk fitur teknologi juga sudah ada Android Auto, Apple Car Play, Adaptive Cruise Control dan Lane Departure Warning.
Masih dalam group GMW tadi, namun ORA sedikit berbeda fokusnya, kalau ORA ini fokus pada kendaraan listrik. Lebih khusus lagi mobil listrik yang mungil dan kencang seperti Mini Cooper di Eropa. ORA merupakan brand yang masih sangat baru dalam GMW karena baru dikenalkan 2020 lalu, dengan nama panjang Ora Good Cat dan sudah di pasarkan pada sejumlah negara dengan nama Ora Funky Cat. Mobil listrik dari Ora ini mengklaim bisa menjangkau jarak 400 km dengan baterai lithium-iron phosphate dengan daya 47,8 kWh. Untuk motor listriknya dipasang di posisi depan dengan tenaga 141 dk serta torsi 210 Nm. Top speednya mantap di angka 152 km/jam, varian tertingginya dibekali baterai 63,1 kWh dengan jarak tempuh bisa mencapai 500 km (NEDC).
Neta ini merupakan merek mobil listrik juga namun dengan gaya crossover dan diproduksi oleh Hozon Auto New Energy Automobile. Produk mobil terbarunya adalah Neta V yang diluncurkan pertama kali tahun 2020 lalu, dibekali dengan baterai lithium-ion berkapasitas 38,54 kWh yang bisa mencapai jarak sampai 380 km. Neta sudah dibicarakan di Indonesia karena pernah dikabarkan masuk dengan brand mobil nasional yaitu Esemka. Untuk pasar Asia Tenggara, Neta V diperkenalkan di Malaysia baru-baru ini, dibanderol dengan harga Rp 330 jutaan jika dirupiahkan.
Mobil-mobil asal Tiongkok memang tidak kalah dari sisi kualitas, fitur dan juga harga. Bagaimana tidak, dengan harga yang termasuk murah, mobil-mobil asal Negeri asal Kung-Fu itu mampu menggebrak pasar otomotif dunia termasuk Indonesia.
Memasuki pasar mobil baru di Indonesia sudah banyak peminatnya, termasuk juga pada pangsa pasar mobil bekas. Juga masih tergolong tinggi, apalagi biayanya jadi lebih murah lagi untuk mobil bekasnya. Tetap disarankan menggunakan layanan jasa inspeksi mobil bekas untuk membantu pengecekan mobil bekas agar tetap mendapatkan mobil yang berkualitas.
Bagikan