Sudah bukan kabar baru lagi kalau Toyota Kijang Innova diesel adalah salah satu jenis mobil yang paling sulit ditemui di bursa mobil bekas. Karena mobil ini biasanya tidak bakal lama-lama nongkrong di showroom. Begitu dipajang, tak lama bakal langsung terjual.
Bukan cuma karena menyandang nama Toyota dan Innova, maka mobil ini laris manis di pasaran. Soalnya Innova bensin ternyata nasibnya tidak sama, bahkan dianggap mobil boros.
Jadi apa dong, keunggulan Innova diesel? Yuk, kita simak 5 alasan berikut:
Bukan rahasia lagi kalau mayoritas orang memburu Innova diesel lantaran mobil ini bisa menenggak BBM solar kualitas rendah. Sejarah kelahiran Toyota Kijang versi diesel sendiri tak lepas dari kehadiran Isuzu Panther yang berbahan bakar solar murah dan disukai konsumen.
Konsekuensi dari solar kualitas rendah tentu tenaganya yang tidak maksimal. Injektor juga cepat kotor yang berakibat tenaga mesin loyo.
Kalau Otofriends berniat memakai solar biasa memang tidak dilarang. Tapi ingat, pergantian filter bahan bakar juga akan lebih sering! Yang biasanya 20.000 km, harus diganti setiap 10.000 km.
Agar lebih aman, filter solar sebaiknya tidak cuma satu buah. Pasang juga filter solar tambahan, di antara pompa dengan filter bawaan mobil.
Penambahan filter juga harus diikuti penambahan pompa listrik untuk meringankan kerja pompa bahan bakar aslinya. Kerjakan semua ini di bengkel yang terpercaya.
Ada dua generasi Innova diesel dengan dua jenis mesin berbeda. Generasi pertama pakai mesin 2KD-FTV atau biasa disebut D-4D. Sedangkan generasi kedua yang dimulai sejak tahun 2015, pakai 2GD-FTV.
Meski beda generasi, kedua mesin ini dikenal sama-sama bandel. Mudah perawatannya dan kalau ada masalah mudah ditangani, bahkan oleh bengkel-bengkel biasa.
Karena populasi mobil ini termasuk besar, wajar kalau spare part Innova tidak sulit ditemui di pasaran. Apalagi banyak barang-barang aftermarket dengan beragam tingkatan kualitas.
Adanya pedagang online di marketplace membuat kita bisa tahu murahnya harga spare part Innova. Contoh, filter solar harga Rp30 ribu – Rp60 ribu, filter oli Rp35 ribu – Rp50 ribu, atau kaca spion untuk Reborn Rp70 ribu – Rp100 ribu.
Jika memang ingin berhati-hati, di bengkel resmi, harga spare part tersebut rata-rata berkisar 1,5 kali harga di online.
Selain faktor bahan bakar, jangan lupa orang memilih mesin diesel karena torsi yang besar. Terutama mereka yang sehari-hari menghadapi medan yang bervariasi.
Torsi yang besar akan membuat mesin lebih terasa bertenaga. Ketika pedal gas diinjak sedikit, mesin langsung akan merespons. Mesin juga lebih awet karena tidak perlu berputar sampai RPM tinggi.
Perubahan mesin pada dua generasi Innova memang menimbulkan perbedaan kubikasi, yakni 2.5 liter menjadi 2.4 liter. Tapi istimewanya, performa mesin tidak berkurang, malah ada kemajuan.
Di atas kertas, mesin 2KD punya tenaga 101 dk dengan torsi 200 Nm, sementara 2GD punya tenaga 177 dk dengan torsi 450 Nm. Lonjakan torsinya bahkan gila-gilaan.
Semua itu berkat pemakaian teknologi Variable Nozzle Turbo (VNT) dan intercooler. VNT memungkinkan turbo bisa bermain di putaran atas dan bawah. Jadi di RPM rendah sekalipun sudah mulai terasa jambakannya.
Selain harga bahan bakarnya yang “murah”, konsumsi BBM Innova diesel juga istimewa. Untuk dalam kota 13 km per liter, luar kota bisa 15 – 18 km per liter.
Sebaiknya prestasi itu jangan dibandingkan dengan Innova bensin yang di dalam kota sekitar 8 km per liter dan luar kota 11-12 km per liter. Tetapi di antara medium MPV sekelasnya, Innova diesel tetap paling irit.
Konsumsi BBM bisa lebih irit jika menggunakan bahan bakar berkualitas. Untuk Pertamina bisa Pertamina Dex atau minimal Dexlite.
Dengan solar berkualitas, kabarnya konsumsi BBM masih bisa lebih irit lagi sekitar 1-2 km per liter.
Cuma persoalannya, solar umumnya hanya tersedia di perkotaan saja. Apalagi solar-solar berkualitas.
Jangan heran kalau harga Innova diesel selalu lebih tinggi dibanding Innova bensin. Harga barunya saja sudah selisih Rp20 jutaan, ketika sudah bekas pun semakin jauh bedanya.
Akan tetapi anehnya konsumen Indonesia, tidak persoalan beli yang diesel meski harga lebih tinggi. Karena mereka berpikir ke harga bekasnya yang stabil.
Di bursa mobil bekas, kita bisa membuktikan stabilnya harga jual Innova diesel.
Contoh, Innova Diesel V A/T 2015 yang barunya Rp344 juta, kini Rp230 juta, atau depresiasinya sekitar 33 persen. Sementara Innova Bensin V A/T 2015 barunya Rp328 juta, kini Rp180 juta atau depresiasinya sekitar 45 persen.
Otofriends jangan lupa, mobil bermesin diesel biasanya dipergunakan sebagai kendaraan operasional sehari-hari oleh pemiliknya. Tak heran kalau angka pada odometer sudah tinggi, kadang ada indikasi kebocoran mesin, atau kaki-kaki ada gangguan.
Karena itulah sebelum memutuskan membeli Innova diesel, manfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan inspeksi mendetail oleh para inspektor andal, Otofriends akan dapat memperoleh gambaran tentang kondisi mobil secara keseluruhan.
Mobil yang lulus inspeksi juga bisa memperoleh garansi mesin dan transmisi, sehingga Otofriends tidak khawatir soal perbaikan seandainya terjadi kerusakan pada kendaraan.
Bagikan