Kalau dalam waktu dekat Otofriends punya rencana memodifikasi shock absorber, maka sebaiknya baca dulu tips modifikasi shock mobil ini.
Biasanya shock dimodifikasi dengan dua tujuan. Pertama untuk kenyamanan dengan membuatnya lebih empuk. Lalu yang kedua untuk performa atau stabilitas, seperti dibuat lebih keras atau lebih rendah.
Apapun tujuannya yang terpenting, modifikasi tidak boleh dilakukan asal-asalan. Karena bisa performa kendaraan bisa terganggu, komponen yang lain bisa jadi rusak, dan yang paling penting adalah bisa mengancam keselamatan.
Apa saja tips modifikasi shock mobil yang wajib kita perhatikan? Yuk, kita bedah satu per satu:
Sumber: Mobil123.com
Tips modifikasi shock mobil yang pertama adalah terkait per atau pegas.
Memotong per, biasanya untuk tujuan membuat mobil jadi lebih ceper, memang murah dan mudah.
Tetapi hati-hati ya, Otofriends! Akibat pemotongan sembarangan, bisa timbul masalah terkait keselamatan, performa, dan daya tahan komponen lain.
Efek yang langsung terasa adalah perubahan karakteristik dan daya tahan per.
Akibat pemotongan, panjang efektifnya berkurang dan tingkat kekerasan (spring rate) akan meningkat. Kita akan merasakan bantingan mobil jadi keras.
Pemotongan dengan cara pemanasan atau dibakar juga akan mengubah sifat metalurgi pada struktur baja. Akibatnya per jadi getas dan rentan patah ketika mobil menghantam lubang.
Pemotongan juga akan merusak keseimbangan antara per dan shock. Jarak kerja (travel) berkurang dan akibatnya sering mentok ketika lewat polisi tidur.
Kalau shock dipaksa kerja keras di luar rentang optimalnya, oli akan cepat bocor dan komponen internalnya cepat rusak. Usia pakai shock makin pendek.
Akibat keseimbangan suspensi yang terganggu, handling mobil juga jadi jelek. Mobil limbung, terutama saat menikung dan susah dikendalikan di jalan rusak. Kondisi ini bahaya ya, Otofriends!
Sumber: Raceland
Dudukan shock (upper mounting) berfungsi sebagai penghubung antara ujung atas shock absorber atau per (coil spring) dengan sasis.
Di area ini terdapat bantalan karet (bushing) serta bearing sehingga gerakan suspensi berlangsung mulus.
Kalau dilakukan modifikasi, maka pastikan shock dan per benar-benar kompatibel dan terpasang secara presisi dengan mounting bawaan mobil.
Dudukan ini memang menanggung seluruh beban vertikal dan lateral dari suspensi, karena itu kalau shock dan per tidak pas bertemunya di mounting, distribusi beban jadi tidak merata.
Di dalam mounting juga ada bantalan karet yang berfungsi meredam getaran dan kebisingan. Kalau salah pemasangan, maka fungsi peredamannya akan hilang.
Pada suspensi jenis MacPherson Strut yang banyak dipakai di mobil-mobil terbaru, terdapat bearing yang membuat shock bisa berputar saat setir dibelokkan. Kalau dudukannya tidak pas, maka setir bisa berat atau kaku.
Sumber: Just Dial
Tekanan (compression) adalah fase ketika shock memendek atau tertekan.
Kondisi ini terjadi ketika roda mobil bergerak ke atas, seperti saat lewat gundukan atau lubang, saat mengerem keras, atau saat berbelok.
Kalau modifikasinya terlalu lembut, mobil akan terasa seperti “jatuh” ke lubang. Bodi terlalu cepat menunduk. Akibatnya handling lambat, tidak responsif.
Kalau modifikasinya terlalu keras, mobil akan terasa membanting saat lewat gundukan. Energi guncangan tidak diserap shock, tetapi diteruskan ke bodi dan kabin.
Karena itulah saat memodifikasi, tekanan harus dibuat cukup keras untuk menahan body roll saat berbelok serta cukup lembut agar tidak keras saat lewat jalan tidak rata.
Sedangkan pantulan (rebound) adalah fase ketika shock memaanjang atau balik ke posisi semula.
Kondisi init terjadi setelah energi guncangan diserap dan per mantul lagi. Seperti misalnya setelah meletai gundukan dan roda kembali turun ke permukaan jalan. Bisa juga saat mobil berakselerasi dan bagian depan mobil terangkat.
Kalau modifikasinya terlalu lembut, mobil akan mantul-mantul berlebihan setelah lewat gundukan. Tetapi kalau terlalu keras, roda akan seperti mengambang dan mengurangi traksi, bahkan hilang kendali.
Modifikasi bisa dilakukan dengan pantulan yang cukup lambat agar bodi mobil cepat stabil setelah terguncang, tetapi tidak terlalu keras agar ban segera menapak di jalan.
Sumber: Rotary Auto
Tips modifikasi shock mobil juga memperhatikan untuk kenyamanan.
Kalau modifikasi dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan atau lebih empuk, maka bisa dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama, ganti dengan jenis shock berbasis gas. Karena umumnya shock jenis ini punya redaman yang lebih baik dan konsisten dibanding shock oli, sehingga bantingan lebih halus, terutama untuk pantulan.
Kedua bisa pilih shock dengan “double rebound”, karena pantulan baliknya lebih lembut setelah melewati gundukan.
Ketiga, kalau mobil menggunakan per keong (coil spring) maka per bisa diganti dengan tingkat kekerasan yang rendah atau diameter batang lebih kecil.
Sedangkan kalau yang dipakai per daun (leaf spring) kurangi lembaran per agar terasa empuk. Lalu ganti shock berbasis gas untuk membantu menahan pantulan.
Sumber: Seva.id
Modifikasi ini biasanya bertujuan untuk meningkatkan stabilitas, mengurangi limbung (body roll) saat bermanuver di kecepatan tinggi, atau membuat mobil lebih ceper.
Pertama, bisa memakai coilover, yaitu gabungan antara shock dan per dalam satu unit yang dapat disetel.
Dengan coilover, tinggi-rendah mobil dan kekerasan shock bisa diatur. Modifikasi semacam ini paling fleksibel dan aman untuk performa.
Kedua, ganti shock dan per yang lebih keras. Per yang keras membuat gerakan bodi mobil akan berkurang saat menikung. Hanya saja, kenyamanan jadi berkurang.
Ketiga, gunakan lowering kit kalau tujuannya bikin ceper.
Dengan lowering kit, maka shock bawaan tidak akan diubah. Yang diubah adalah per bawaan jadi lebih pendek.
Harus diingat, pemakaian lowering kit harus memperhitungkan bekerjanya shock dengan per yang lebih pendek agar tidak terjadi “jeduk” (bottoming out).
Modifikasi shock yang dilakukan sembarangan, bisa saja menyebabkan beberapa efek negatif, seperti mobil kehilangan kontrol (handling), kehilangan traksi, kerusakan komponen, dan manuver mobil yang kurang sempurna.
Kondisi-kondisi seperti itu tentu saja dapat mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang. Apalagi jika mobil dipacu dalam kecepatan tinggi dan harus merespons situasi yang mendadak.
Untuk memastikan mobil bekas pilihan Otofriends punya sistem suspensi yang baik, jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Mobil bekas pilihan Otofriends akan semakin sempurna jika dilengkapi garansi mobil bekas dari Otospector. Segala kerusakan mesin dan transmisi akan dijamin perbaikannya, sampai 2 tahun.
Bagikan