Meski sudah punya, bahkan sudah bertahun-tahun pakai matic, bisa jadi pemilik belum tentu paham betul cara parkir mobil matic yang benar.
Parkir mobil matic memang tidak bisa sembarangan. Harus paham cara kerja komponen-komponen di dalam transmisi, agar tidak timbul kerusakan.
Kalau komponen mobil matic sampai rusak, wah… siap-siap saja merogoh kocek yang dalam. Karena biayanya tidak murah. Bengkel yang bisa memperbaiki juga tidak bisa sembarangan.
Bagaimana cara parkir mobil matic yang benar dan cara memperlakukan rem yang benar? Yuk, kita lihat satu per satu:
Sumber: Wrench
Pertama-tama tentu kita harus memarkir mobil secara aman dan sempurna terlebih dahulu. Setelah itu perhatikan urutannya:
Urut-urutan itu harus selalu diperhatikan. Karena pada beberapa mobil, kalau tuas transmisi masuk ke P terlebih dulu baru menarik rem tangan, akibatnya girboks akan terkunci.
Kalau hal itu terus terjadi, girboks bakal cepat rusak. Padahal servis girboks transmisi, tidak murah.
Sumber: Wikipedia
Kebiasaan yang salah, yakni dengan masuk ke posisi P sebelum rem tangan, juga bisa membuat komponen parking pawl jadi nyangkut.
Parking pawl adalah pengunci yang mengunci porot output transmisi, sehingga roda tidak bisa berputar saat tuas transmisi di posisi P.
Cara kerjanya sederhana. Saat tuas masuk ke posisi P, parking pawl akan terdorong masuk dan mengunci salah satu celah pada parking gear.
Akibatnya putaran poros transmisi akan terhenti. Roda mobil geraknya jadi terbatas.
Meski parking pawl bisa menahan mobil, tetapi disarankan mobil dihentikan pakai rem parkir saja dulu. Terutama saat parkir di bidang miring.
Tujuannya agar parking pawl tidak keberatan beban. Komponen ini jadi bisa lebih awet.
Sumber: Optraffic
Saat mobil parkir, posisi tuas transmisi harus selalu di P. Bahkan untuk memastikan hal ini, beberapa mobil dipasangi sensor yang membuat mobil tak akan bisa distarter kalau tidak dalam posisi P.
Saat mobil dinyalakan, pastikan tuas ada di posisi P atau N (saat parkir paralel), kemudian pastikan rem diinjak. Gunanya untuk mencegah mobil melompat, saat mesin dinyalakan.
Pada saat parkir paralel, posisikan tuas transmisi di N. Pastikan melepas pengunci tuas transmisi dengan mengaktifkan Shift Lock.
Saat kita melakukan perpindahan transmisi, ingat selalu untuk menginjak rem. Baik maju atau mundur. Gunanya untuk mencegah mobil melompat.
Sumber: NSW National Parks
Saat mobil berhenti lama dan mesin menyala, posisikan tuas transmisi di N dan tarik rem parkir. Contohnya saat menunggu di lampu merah.
Di saat seperti ini, jangan menginjak rem terus menerus. Karena rem bisa cepat panas dan ada kemungkinan mobil melaju saat rem dilepas.
Begitu juga saat berhenti di jalan menanjak. Jangan menekan pedal gas untuk menahan mobil, karena akibatnya transmisi akan panas. Posisikan saja tuas transmisi di N, lalu tarik rem parkir.
Ketika menghindari jalan menurun, apalagi cukup panjang dan curam, jangan rem terus menerus. Lebih bagus pindahkan transmisi ke posisi 2, 3 atau L; agar engine brake bisa dimanfaatkan.
Transmisi matic memang lebih rentan terhadap banjir dan genangan air, kalau dibandingkan transmisi manual. Sebab matic diatur oleh sistem komputer yang sensitif terhadap air. Air bisa membuat korsleting atau rusaknya sensor.
Oli yang dipakai di sistem transmisi juga sensitif terhadap air. Kalau sampai tercampur air, maka oli akan kehilangan kemampuan pelumasan. Akibatnya kopling bisa slip.
Sebelum membeli mobil matic, Otofriends harus memastikan kondisi mobil dengan memakai jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Biar semakin aman, sekalian juga dapatkan garansi mobil bekas dari Otospector yang menjamin mobil kerusakan saat pemakaian sehari-hari nantinya.
Bagikan