Seperti diketahui, kaca film mobil bukan saja berhubungan dengan penampilan, melainkan juga kenyamanan di dalam kabin. Salah memilih kaca film, akibatnya bukan saja kabin jadi gerah, tapi bisa-bisa juga mengganggu kesehatan.
Kaca-kaca film mobil yang tersedia di pasaran punya beragam pilihan karena ada berbagai fitur yang disematkan di dalamnya. Berdasarkan fitur, setidaknya ada empat jenis kaca film mobil yang harus Otofriends ketahui:
Kaca film jenis ini mampu meneruskan cahaya. Kita sebagai orang di dalam kabin bisa melihat keadaan di luar. Namun orang di luar tidak akan bisa melihat ke dalam.
Kaca film ini punya ukuran tingkat kegelapan. Selama ini yang mungkin kurang dipahami, persentase yang semakin kecil, berarti tingkat kegelapannya makin besar.
Contoh, kaca film dengan persentase VLT 5% maka tingkat kegelapannya mencapai 80%. Sementara yang persentase tinggi seperti VLT 70% maka tingat kegelapannya hanya 15% atau cenderung bening.
Sesuai namanya, jenis kaca mobil ini berfungsi menghalau sinar ultraviolet dari matahari. Sinar UV diketahui berakibat buruk terhadap kesehatan, antara lain mata dan kulit.
Kaca ini juga terdiri atas berbagai tingkatan persentase. Semakin tinggi persentase maka semakin besar pula kemampuannya menyaring sinar UV.
Selain untuk kesehatan tubuh, kaca film ini juga mencegah kerusakan material di dalam kabin akibat sinar UV. Sebab sinar UV juga bisa membuat pudar warna dashboard serta jok.
Kaca film ini berfungsi menyaring sinar inframerah dari cahaya matahari. Konsepnya serupa dengan penyaring sinar UV, di mana kemampuan penolakannya ditentukan oleh persentasenya.
Perbedaan antara sinar UV dengan inframerah bisa dirasakan dari dampaknya. Jika siang-siang kita masuk ke mobil dan terasa panas atau gerah, kondisi itu sebenarnya akibat sinar inframerah. Bukan UV.
Sejauh ini kaca film yang beredar di pasaran umumnya hanya punya kemampuan UVR. Jadi jika ingin IRR, harus mencari merek yang menyediakannya.
Kaca film ini berkemampuan menolak energi matahari. TSER adalah metrik yang menggambarkan jumlah total energi matahari (UV + visible light+ IR) yang diblokir, atau ditolak, melewati jendela.
Seperti diketahui, energi matahari diwakili oleh 53 persen sinar inframerah. Sisanya 44 persen cahaya tampak, dan sekitar 3% ultraviolet. Energi gabungan dari tiga gelombang elektromagnetik ini adalah total energi matahari.
Namun catatannya! Nilai TSER lebih tinggi tidak selalu lebih baik, karena artinya lebih gelap atau sangat reflektif. Jadi jika ingin diaplikasikan pada kendaraan terutama kaca depan yang diperhatikan tetap haruslah angka VLT dan IRR-nya.
Pertama-tama Otofriends harus menyadari bahwa dalam pemilihan kaca film sebaiknya tidak mendahulukan penampilan, melainkan fungsinya. Kaca film yang baik memang harus bisa membuat kabin jadi nyaman, namun jangan abai terhadap keselamatan berkendara.
Faktor harga tentu saja ikut berpengaruh terhadap kualitas kaca film. Merek-merek ternama rata-rata memiliki produk untuk kelas premium. Namun jika Otofriends jeli, saat ini sudah banyak kaca film yang bermutu baik, meski harganya tidak terlalu mahal.
Bagikan