Kesalahan dalam mengemudi mobil matic bukan saja terjadi di kalangan pengemudi pemula. Pengemudi yang sudah bertahun-tahun memakai transmisi ini juga bisa melakukannya, jika memang tidak paham apa yang boleh dan tidak dilakukan.
Memakai transmisi matic memang terasa nyaman dan praktis, apalagi di perkotaan. Tetapi transmisi ini juga butuh perlakuan yang lebih halus, dibanding transmisi manual.
Penyebabnya, transmisi ini punya komponen yang lebih kompleks. Jika pemakaiannya kasar, maka komponen yang saling berhubungan dan bekerja otomatis itu, akan cepat rusak.
Transmisi ini juga sangat bergantung pada pelumasan untuk menjaga kinerja komponen-komponen di dalamnya. Jika perlakuannya kasar, maka akan terjadi gesekan berlebihan dan lapisan pelumasnya mudah rusak.
Transmisi matic juga bekerja dengan sistem elektronik yang mengontrol perpindahan gigi. Kinerja sistem elektronik akan terganggu kalau pengemudi memperlakukannya kasar.
Apa saja kira-kira kesalahan dalam mengemudi matic yang sering dilakukan?
Sumber: Auto2000
Sering kali terjadi, perpindahan gigi dari D ke R (atau sebaliknya) terjadi di saat mobil belum berhenti sempurna. Mungkin, pengemudi sedang terburu-buru atau memang pada dasarnya tidak sabaran.
Perpindahan tuas transmisi dalam posisi mobil masih bergerak akan menyebabkan stres pada komponen girboks. Lama-lama, transmisi bisa jebol.
Sering juga terjadi, pengemudi mengganti ke mode parkir sebelum mobil berhenti total. Tindakan ini akan membuat pin pengunci yang dimasukkan ke roda gigi pada bagian girboks akan rusak atau patah.
Kasus yang juga mirip, adalah memindahkan tuas dari N ke D, tanpa ada jeda.
Sebelum injak gas, sebaiknya beri jeda satu atau dua detik. Tujuannya agar sistem dan oli girboks bekerja dengan sempurna.
Sumber: Parksidesmotor
Ada pengemudi yang nekat pakai gigi netral di jalanan menurun. Padahal posisi netral akan mengurangi pasokan oli ke transmisi. Akibatnya transmisi kurang terlumasi dan kinerjanya bakal berkurang
Kalau hal ini sering dilakukan, bakal terjadi keausan yang cukup signifikan.
Ada juga pengemudi lain yang tetap memposisikan transmisi di D saja atau L saja saat jalan menurun. Padahal sebaiknya dikombinasikan antara transmisi D dan L.
Kalau selalu pakai L, kopling transmisi akan cepat panas. Sedangkan kalau cuma pakai D saja, efek engine brake akan berkurang atau malah tidak ada. Mobil akan meluncur lebih cepat dan kita hanya bisa mengandalkan rem saja.
Sumber: Gridoto.com
Ada sebagian pengemudi punya kebiasaan jelek, yakni memakai dua kaki saat mengemudi. Kaki kanan di pedal gas, kaki kiri di pedal rem.
Tindakan ini bukan saja salah, tetapi juga berbahaya. Dalam kondisi darurat dan bergerak refleks, kaki kiri bisa saja mengerem mendadak dan mobil jadi tidak terkendali.
Pemakaian dua kaki juga akan membuat koordinasi jadi lebih sulit. Pengendalian jadi kurang presisi dan timbul kesalahan pengereman.
Sumber: Gridoto.com
Pemakaian torsi atau gas saat berhenti di jalan menanjak, sama saja dengan memakai setengah kopling di transmisi manual.
Kebiasaan ini membuat kerja kopling dan transmisi menjadi stres hingga akhirnya timbul overheat. Efeknya, transmisi matic bakal tidak lagi responsif.
Berhenti di jalan menanjak, sebaiknya memakai rem parkir (hand brake). Atau manfaatkan fitur hill assist control jika memang sudah tersedia fitur tersebut.
Sumber: Liputan6
Pada transmisi CVT, kesalahan yang sering terjadi adalah berkendara terlalu agresif. Misalnya, berakselerasi secara mendadak dan kasar.
Harus dipahami, transmisi CVT dalam bekerja mengandalkan sabuk baja. Akselerasi yang agresif akan menyebabkan sabuk baja akan kendur, bahkan putus.
Ada juga pemakai transmisi CVT yang sering membawa kendaraannya di medan berat. Contoh, dibawa ke pegunungan atau bahkan di jalan jelek.
Transmisi jenis ini sebenarnya cuma untuk kawasan perkotaan dengan pembawaan yang halus dan nyaman.
Benar. Transmisi matic memang menuntut pengemudi untuk memanaskan mesin terlebih dahulu, terutama di pagi hari.
Suhu udara yang dingin akan membuat oli mengental dan bergerak perlahan di komponen mesin. Dengan pemanasan, maka oli akan hangat dan lebih encer, sehingga bisa bergerak lebih mudah ke berbagai komponen mesin dan transmisi.
Jika mesin tidak dipanaskan dan mobil langsung dikendarai dalam kecepatan tinggi, maka transmisi akan rawan kerusakan mendadak.
Kalau Otofriends ingin tahu kondisi mesin dan transmisi matic mobil bekas, pastikan dengan menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Inspektor Otospector akan melakukan inspeksi mobil secara cermat dan profesional, sehingga segala kondisi komponen pada kendaraan bisa diketahui. Termasuk kondisi mesin dan transmisi mobil matic bekas.
Bagikan