Bagi sebagian orang, istilah dual zone dan single zone AC mungkin belum terlalu akrab.
Maklum, fitur yang ada dalam sistem tata udara kabin ini memang umumnya baru ada pada mobil-mobil berteknologi terbaru. Rata-rata juga baru didapati pada mobil dari kelas menengah ke premium.
Secara gampangnya, sistem AC single zone hanya punya satu pengaturan suhu untuk seluruh kabin. Sedangkan AC dual zone bisa punya pilihan tingkat suhu yang berbeda, antara pengemudi dan penumpang depan.
Pada mobil-mobil kelas premium, bahkan konfigurasinya bisa sampai triple zone atau quad zone. Fitur ini memungkinkan pengaturan suhu terpisah, sampai ke baris kedua, dan ketiga. Akan tetapi umumnya AC yang ada sekarang masih dalam sistem dual zone.
Nah, biar lebih paham, mari kita bahas perbedaan antara dual zone dan single zone AC.
Sumber: Halo Bengkel
Dalam proses kerjanya, AC memiliki beberapa komponen dan teknologi yang bekerja sama.
Komponen-komponen itu adalah: sensor suhu yang bertugas memantau suhu, aktuator yang mengatur katup aliran udara, modul kontrol yang memproses data dari sensor, serta saluran udara untuk memisahkan udara ke tiap zona.
Jika pada AC single zone proses kerjanya sangat konvensional, pada dual zone prosesnya akan lebih kompleks. Dimulai dari penumpang mengatur suhu yang diinginkan untuk setiap zona, kemudian sensor membaca suhu aktual di area tersebut.
Modul kontrol kemudian akan membandingkan suhu aktual dengan suhu yang telah diatur. Jika suhu aktual lebih tinggi dari yang diatur, maka aktuator akan membuka saluran udara untuk mengalirkan udara dingin ke zona tersebut.
Sebaliknya, jika suhu aktual lebih rendah, aktuator akan membuka saluran udara untuk mengalirkan udara hangat. Begitu seterusnya sampai suhu di masing-masing zona tercapai.
Sumber: Blibli
Pada AC dual zone biasanya terdapat lebih banyak sensor suhu, karena setiap zone punya sensornya masing-masing.
Modul kontrol AC dual zone juga lebih kompleks karena harus mengontrol beberapa zona sekaligus.
Pada AC dual zone, aktuator juga punya peran lebih penting dalam mengatur distribusi udara ke setiap zona.
Sumber: porschecherryhill
Karena sistemnya lebih sederhana, perawatan AC single zone tentu lebih mudah. Umumnya berfokus pada komponen utama seperti filter kabin, evaporator, kompresor, dan freon.
Sedangkan pada AC dual zone, selain komponen utama, maka juga harus memperhatikan kondisi sensor suhu dan aktuator yang mengatur aliran udara ke setiap zona.
Pada AC dual zone, perawatan juga harus lebih sering dibandingkan AC single zone. Begitu juga kerumitan perawatannya. Sehingga keduanya punya perbedaan pula dari segi biaya.
Sumber: Oto.com
Pada sistem AC dual zone, setiap penumpang dapat mengatur suhu sesuai keinginan. Tentu saja kondisi ini menambah kenyamanan pribadi.
Pada AC dual zone, sistem hanya akan mendinginkan atau menghangatkan zona yang memang membutuhkannya. Hal ini membuat energi dapat lebih dihemat.
Dengan sensor yang lebih akurat, maka pengaturan suhu juga menjadi lebih presisi.
Hanya saja, dari sisi perawatan, sistem AC dual zone butuh perhatian dan biaya ekstra. Kepedulian pemilik sangat diperlukan.
AC mobil bisa menjadi media pertumbuhan beberapa bibit penyakit yang berasal dari bakteri, jamur, atau debu. Namun ada yang lebih gawat, yaitu beberapa penyakit menular bisa menyebar dari tetesan air ludah yang ada di sistem AC.
Untuk mencegah agar AC mobil tidak menjadi sarana penyebaran penyakit, maka perlu perawatan rutin. Bentuknya bisa penggantian filter, penyemprotan desinfektan, dan servis AC secara berkala.
Untuk memastikan kondisi AC dari mobil bekas, Otofriends bisa menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan inspeksi mobil yang dilakukan secara profesional, maka Otofriends akan bisa memperoleh gambaran tentang kondisi sebuah mobil bekas. Hasil inspeksi bisa jadi referensi Otofriends dalam memilih mobil bekas yang terbaik.
Bagikan