Pada umumnya pemilik mobil paham bahwa ganti oli mobil merupakan aktivitas rutin yang tidak boleh terlewatkan dalam perawatan mobil. Karena itulah pemilik juga harus paham waktu pergantian oli atau tanda-tanda oli sudah harus diganti.
Sebenarnya kondisi oli tidak bisa dinilai dari penampilan fisik. Karena itulah kita harus berpatokan pada hal-hal yang berhubungan dengan kinerja oli. Maka pemilik juga dituntut peka terhadap kondisi mobilnya.
Simak tips berikut dari Otospector, 5 indikasi waktunya ganti oli mobil:
Lazimnya rutinitas ganti oli mobil dihitung berdasarkan jarak tempuh kendaraan. Untuk oli yang menggunakan campuran bahan mineral, pergantian disarankan setiap 5.000 km. Sedangkan yang full sintetik bisa mencapai 10.000 km.
Waktu pergantian tersebut bisa lebih cepat jika sehari-hari mobil melalui rute di mana lalu-lintas padat. Pergantian juga harus lebih sering jika medan yang dilalui cukup berat seperti jalan rusak atau menanjak.
Oli yang masih baru biasanya berteksur licin, lengket, dan bening. Sedangkan oli yang sudah terpakai, warnanya menjadi coklat kehitaman dan terlihat keruh.
Perubahan warna menandakan oli bekerja sesuai fungsinya yakni membersihkan permukaan dinding silinder. Oli yang sudah berwarna keruh ini memang jadi salah satu pertanda harus diganti, tapi bukan satu-satunya. Kita teap harus tahu waktu pemakaiannya.
Salah satu tanda yang patut diperhatikan adalah akselerasi mesin yang terasa berat. Kondisi ini bisa jadi pertanda oli harus diganti karena kualitasnya sudah menurun dan terjadi pergesekan antar-komponen.
Keluhan juga bisa muncul berupa getaran berat pada mesin. Apalagi jika getaran ini berkurang setelah oli diganti. Karena itu pemilik mobil harus lebih peka terhadap getaran tidak wajar pada mesin.
Oli juga harus diganti saat bunyi mesin terasa kasar, terutama begitu dihidupkan. Jika setelah pergantian oli bunyi mesin jadi lebih halus, berarti penyebabnya memang dari oli.
Kali ini bukan diganti, melainkan cukup ditambahkan. Yaitu ketika oli diketahui ada di bawah batas minimal yang tertera di dipstik. Tapi harus diingat, pengetesan harus dilakukan saat mesin dingin agar oli tidak dalam kondisi memuai dan hasilnya akurat.
Jika memang oli ada di bawah garis minimal, tambahkan secukupnya. Penambahan oli tidak boleh terlalu penuh agar tidak membuat kinerja mesin jadi turun akibat putaran mesin melambat.
Pada setiap pemakaian 50.000 km, oli mesin harus dikuras. Menguras beda dengan ganti oli biasa. Kalau ganti oli biasa hanya sekitar 3-4 liter yang dikeluarkan, maka saat dikuras bisa sampai 10-12 liter.
Pengurasan ini penting dilakukan untuk mengganti oli secara keseluruhan. Karena saat ganti oli biasa, tidak semua oli dapat dikeluarkan
Tentu saja yang prioritas adalah oli mesin, karena menunjang kinerja mesin setiap mesin dioperasikan. Kemudian urutannya baru oli transmisi, oli gardan, minyak rem, dan minyak power steering (jika ada).
Selain pergantian berdasarkan waktu, jika fungsi masing-masing oli sudah berkurang, maka memang sudah sepatutnya diganti. Karena setiap oli yang sudah tidak layak pakai, akan berdampak pada kinerja komponen yang ditopangnya.
Bagikan