Salah satu kondisi menyiksa saat berada di jalanan adalah setir mobil yang mendadak terasa berat. Apalagi jika ditambah bunyi-bunyian tidak biasa yang asalnya dari lingkar kemudi.
Bagi sang pengemudi kondisi semakin menyebalkan tatkala mereka sedang berkendara di tengah kemacetan lalu-lintas. Di tengah situasi yang butuh kenyamanan, justru diperlukan tenaga ekstra hanya untuk menggerakkan lingkar kemudi.
Nah, biar tidak terjebak dalam situasi tidak mengenakkan itu, mari kenali 7 penyebab setir mobil terasa berat:
Ada kalanya penyebab setir berat cuma masalah sepele, seperti ban kurang angin. Karena itu sebelum berpikir yang bukan-bukan, baiknya periksa dulu tekanan ban.
Ban yang kurang angin akan membuat beban kerja ban bertambah. Kalau dipaksakan jalan dan berbelok, lama-lama ban bisa rusak.
Alur ban yang sudah agak botak juga bisa bikin setir berat. Solusi sementara bisa dengan mengubah posisi ban (rotasi) ban, namun ini tidak disarankan. Jadi sebaiknya ban langsung diganti saja.
Front Wheel Alignment (FWA) atau pengaturan posisi roda berkaitan dengan pengendalian steering system. FWA yang berfungsi baik bisa dirasakan jika setir kembali lurus sendiri setelah berbelok, setir cenderung lurus meski setir dilepas, keausan ban merata, dan steering wheel terasa ringan.
Setelah pemakaian sekian lama, setelan FWA juga bisa berubah. Salah satu indikasi bisa juga terlihat dari keausan ban yang tidak rata.
Perbaikan FWA dilakukan dengan spooring dan balancing. Antara lain yang perlu disetel adalah toe in dan toe out (kesejajaran roda), caster (kemiringan roda), serta camber dan king pin inclination (sudut roda dari engsel).
Pada power steering sistem mekanis, masih diperlukan cairan khusus yang membantu setir bekerja dalam suhu dan tekanan tinggi. Jika volume cairan berkurang, alhasil setir fungsinya terganggu.
Penyebab keruhnya oli power steering umumnya karena sudah terlewat usia pakainya. Pada kasus yang parah, oli bahkan sudah menghitam dan volume jauh berkurang.
Masalah oli power steering sebenarnya terjadi semata-mata karena kelalaian pemilik kendaraan. Karena itu ikutilah anjuran bengkel untuk mengganti oli setiap 25.000-35.000 km.
Long tie rod atau inner tie rod adalah penghubung dari besi antara output rack steer ke steering knuckle. Pada ujung komponen ini terdapat ball joint untuk engsel yang bisa menggerakkan steering knuckle.
Permasalahan biasanya berawal dari ball joint yang sudah longgar. Indikasinya muncul bunyi-bunyian aneh saat mobil berbelok. Setir juga terasa bergetar.
Solusinya terbaik adalah dengan mengganti long tie rod. Sebenarnya ada alternatif solusi berupa perbaikan di bengkel kaki-kaki, namun tidak disarankan.
Dalam power steering sistem hidrolis (maupun elektrik), rack steer juga bisa mengalami kerusakan akibat seal atau karet pada salah satu komponen terjadi kebocoran.
Pada power steering hidrolik, kebocoran akan menyebabkan tekanan pada bagian hidrolik dari pompa power steering akan drop. Setir jadi berat sebelah. Di jalan yang tidak rata juga cenderung berisik.
Kerusakan pada rack steer harus diganti satu set, karena biasanya perbaikan di bengkel tidak akan memuaskan. Namun masalahnya harga juga cukup lumayan. Gambarannya, untuk Toyota Avanza berkisar Rp2 jutaan, Toyota Innova Rp4 jutaan, sedangkan Suzuki Ertiga bisa sampai Rp7 jutaan.
Fan belt atau tali kipas merupakan komponen vital di dalam mesin yang akan terus berputar selama mesin hidup. Fungsinya sebagai penerus putaran mesin untuk menggerakkan komponen lainnya seperti power steering, AC, water pump, alternator, dll.
Meski fan belt terbuat dari bahan yang cukup kuat, tapi karena terus bekerja maka ada masa pakai. Kalau sampai lewat masa pakai, tali akan getas dan risikonya sewaktu-waktu putus.
Biasanya usia fan belt berkisar 30.000 km – 40.000 km. Biasanya akan mulai bermasalah jika sudah muncul bunyi berdecit, terutama pagi hari. Kerusakan juga bisa terlihat dari retakan-retakan di karetnya.
Setir yang berat bisa juga disebabkan turunnya tekanan output dari pompa power steering. Jika kerusakan semakin parah, akan muncul bunyi dengung serta suara kasar saat setir dioperasikan.
Kerusakan bisa disebabkan seal-seal yang bocor. Ini bisa dicek dari reservoir olinya, apakah volumenya berkurang. Kemudian cek juga, apakah ada rembesan pada bagian sambungan pompa dengan selang, bagian sambungan pompa, dan bagian rotor pompa.
Kerusakan juga bisa dari rotor pompa yang berfungsi mendorong oli power steering mengalir ke rack steering untuk meringankan setir. Cara mengeceknya cukup mengegas mesin sambil setir diputar-putar. Jika saat digas, setir jadi lebih ringan, maka dipastikan penyebabnya adalah pompa.
Untuk menentukan apakah setir mobil sedang bermasalah, tentu harus dilakukan test drive. Namun untuk mengetahui penyebabnya secara pasti agar bisa diperbaiki, harus dilakukan pengecekan mendalam oleh mekanik berpengalaman.
Jika Otofriends membutuhkan pengecekan kondisi mobil bekas, cukup menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Prosedur pemeriksaan Otospector yang begitu mendetail dengan tenaga-tenaga inspektor yang berpengalaman, membuat Otofriends dapat mengetahui kondisi sebuah mobil sejelas-jelasnya.
Menariknya lagi, mobil yang telah lulus inspeksi juga akan mendapat garansi mesin dan transmisi selama minimal 30 hari.
Bagikan