Bukan Cuma Botak, Ini 8 Alasan Ganti Ban Mobil

Juli 30, 2023
By Thomas W
Bukan Cuma Botak, Ini 8 Alasan Ganti Ban Mobil-otospector

Ganti ban mobil adalah salah satu proses pemeliharaan kendaraan yang rutin dilakukan. Proses ini jangan diabaikan karena ban bukan saja berhubungan dengan laju kendaraan tapi juga keselamatan, karena ban salah satu komponen penting pada mobil kita. Apalagi jika mobil sering diajak bepergian jauh dan keluar kota.

Pilih ban juga tidak bisa asal beli, sesuaikan dengan kualitas, sampai pada waktu penggantian ban itu sendiri. Kapan sih rekomendasi mengganti ban mobil? Simak pembahasannya.

Sejauh ini banyak teori yang kita dengar tentang waktu yang tepat untuk ganti ban mobil. Namun sesungguhnya pergantian ban mobil tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja. Banyak hal yang bisa jadi alasan kita untuk mengganti ban. Walau kembang ban belum botak sekalipun.

Berikut ini setidaknya ada 8 hal yang menjadi penyebab ganti ban mobil:

#1: Umur Ban Sudah Di Atas 3 Tahun

5 Poin Penting Saat Pemakaian Semir Ban Mobil

Pentingnya mengukur usia ban sesuai waktu adalah karena ban terbuat dari karet elastis. Kelenturan karet akan berubah seiring waktu hingga akhirnya getas. Semakin banyak aktivitas kendaraan, usia ban juga jadi lebih singkat.

Sebagai pemilik mobil kita perlu tahu rata-rata usia yang perlu dijadikan acuan ganti ban. Usia pemakaian ban yang ideal adalah 3 tahun dengan pemakaian maksimal 5 tahun. Meski kembangnya masih tebal karena mobil jarang digunakan, namun jika sudah mencapai batas usia pakainya, lebih baik segera diganti.

Jika sudah melewati usia pakainya, umumnya ban akan terasa tidak nyaman. Penyebabnya karena karet sudah mengeras dan tidak lagi lentur. Jadi ingat, disarankan untuk ganti ban antara 3 tahun ya.

#2: Jarak Tempuh Di Atas 40.000 km

Cek Harga Innova Bekas Di Bawah 100 Juta, Ada Yang Diesel

Meski mungkin ban belum mencapai usia pakainya, namun ada ukuran lain yakni jarak tempuh. Idealnya adalah 40.000 km.

Kelenturan ban mungkin masih bagus, namun setelah melampaui jarak tempuhnya, permukaan ban aus. Biasanya kembangnya juga akan terlihat semakin halus.

Pada pemakaian normal, umumnya mobil menempuh jarak sekitar 20.000 km per tahun. Maka dengan jarak termpuh ini ban akan bisa dipakai sekitar 3 tahunan.

Beli Mobil Bekas - Aplikasi Otos

Baca juga: 7 Harga Ban Mobil Murah Tapi Bukan Murahan

#3: Indikator TWI Sudah Terlampaui

8 Alasan Ganti Ban Mobil

Tread Wear Indicator (TWI) adalah batas keausan dari sebuah ban. Jika kembang ban sudah menyentuh segitiga TWI, artinya ban sudah harus diganti. Memilih ban mobil yang baik

TWI bisa kita temui pada dua posisi yakni bagian tepi ban dan di tengah telapak ban.

Untuk TWI di tepi ban, terlihat berupa segitiga kecil di area bawah kembang ban. Sedangkan yang di tengah telapak ban berupa tonjolan yang tidak sampai setinggi kembang ban.

#4: Ban Gundul Di Posisi Tertentu Saja

Ban Aus
Ban yang sudah aus

Karena kondisi-kondisi tertentu, kadang keausan tapak ban hanya terjadi pada sisi-sisi tertentu saja. Misalnya di tengah saja atau di sisi luar atau dalam saja.

Ada berbagai penyebab hingga ban bernasib seperti ini. Antara lain kondisi kaki-kaki mobil yang sudah tidak baik sehingga ban sudah tidak berdiri tegak lagi.

Akibat ban yang sudah tidak tegak, terjadi penipisan di salah satu sisi, sehingga kembang habis tidak merata. Tentu kondisi ini merugikan.

#5: Ada Tonjolan Di Ban

Ban Benjol

Terkadang bisa terjadi muncul tonjolan atau benjolan pada ban. Benjolan adalah pertanda ada anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus.

Kalau ban sudah benjol, artinya ketahanan ban sudah tidak seragam. Ban juga rawan pecah karena beberapa bagiannya sudah tidak lagi kuat menahan tekanan udara.

Ban bisa benjol karena berbagai penyebab. Misalnya tekanan angin yang sering kurang dari standar, sehingga beberapa bagian ban harus menanggung beban lebih berat dari bagian lain. Bisa juga akibat kawat ban yang terputus akibat sering melewati jalan berlubang.

#6: Muncul Retakan-retakan Ban

5 Poin Penting Saat Pemakaian Semir Ban Mobil

Retakan-retakan pada permukaan ban biasanya disebabkan karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama. Sehingga ban mengalami kerusakan atau mudah rapuh sebelum umur pakai normalnya.

Retak juga bisa muncul karena kurangnya tekanan angin pada ban yang terus dibiarkan. Akibatnya dinding ban menopang bobot mobil yang jauh lebih berat. Hasilnya dinding ban akan sedikit terlipat (karena kempis) dan memunculkan retak halus.

Penyebab lain, bisa karena pengilap ban. Cairan yang biasanya diproduksi dari bahan silicone based ini justru sering membuat timbul retak-retak halus pada dinding ban.

#7: Ban Mobil Sudah Sering Ditambal

Ganti Ban Mobil

Ban yang bocor tentu saja akan ditambal. Namun ban yang sudah sering ditambal, sebaiknya tidak dipakai. Karena dalam setiap kali penambalan sesungguhnya kekuatan ban juga semakin berkurang.

Tidak ada patokan pasti berapa kali maksimal ban boleh ditambal. Jika lubang kebocoran cukup besar, misalnya sampai sobek melebar atau panjang sehingga kawat rusak, sebaiknya segera ganti ban baru.

Akan tetapi jika lubang bocor hanya kecil dengan jarak cukup dekat, maksimal 3 titik tambalan. Sementara jika jarak lubang bocornya berjauhan, maksimal boleh sampai 6 titik. Dengan catatan, teknik penambalannya juga harus benar yakni menggunakan bahan berbentuk mirip paku payung karet dan ditusuk dari dalam.

#8: Ban Mobil Lecet Terkena Benda Keras

Penyebab Ban Rusak 1

Pinggiran ban mobil bisa lecet karena bergesekan dengan benda keras seperti trotoar jalan atau saat masuk lubang di jalan yang rusak. Ban masih bisa digunakan tapi sudah tidak sempurna lagi.

Ban lecet bisa menimbulkan masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi seragam. Ada titik lemah di sisi tertentu yang kadang tidak disadari.

Jika melewati jalan yang serupa lagi, pada titik lecet itu akan menjadi titik lemah, sehingga ada kemungkinan pecah.

Garansi Mobil Bekas Otospector
Garansi Mobil Bekas Otospector

Baca juga: Perhatikan 5 Poin Ini Saat Pemakaian Semir Ban Mobil

Bagaimana mengecek kondisi ban dan kaki-kaki pada mobil bekas?

Mobil bekas yang pernah jadi mobil harian, apalagi jika usianya sudah tidak muda, hampir bisa dipastikan kondisi kaki-kakinya dan bannya sudah tidak sempurna lagi. Penyebabnya karena komponen kaki-kaki dan ban sifatnya habis pakai.

Untuk memastikan kondisi kaki-kaki dan ban mobil bekas incaran, sebaiknya dilakukan test drive. Cobalah segala kondisi seperti melewati jalan berlubang, tidak rata, dan di kecepatan tinggi di jalan tol.

Jika Otofriends butuh bantuan, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector, pengecekan kondisi fisik kaki-kaki mobil termasuk dalam standar 150+ titik inspeksi Otospector.

Bagikan

Baca Artikel Lainnya

Baca Artikel Lainnya

Harga Toyota Rush Bekas Per 2024, Mulai Rp85 Jutaan

Mei 29, 2024
Sampai dengan 15 tahun sejak kehadirannya pertama kali pada tahun 2006, harga Toyota Rush bekas terbukti masih tetap perkasa. Prestasi ini tak lepas dari pasar di segmen Low SUV yang terus tumbuh dan bersaing ketat. Dari semula hanya berdua bersama saudara kembarnya “Daihatsu Terios”, kini Rush harus berbagi kue dengan 5 merek lain. Meski demikian,
Baca Lebih Lanjut

5 Pilihan Mobil Yang Cocok Untuk Campervan

Mei 27, 2024
Agak berbeda dengan mobil-mobil biasa, mobil untuk campervan memang punya spesifikasi sendiri. Yang terutama, tentu saja mobil harus punya ruang yang cukup luas. Harus bisa menampung seluruh keluarga serta barang-barang bawaan selama liburan di alam terbuka. Selain itu, mobil juga tetap memiliki fitur-fitur kenyamanan seperti AC dan sistem audio. Mesinnya juga harus kuat dan harus
Baca Lebih Lanjut

5 Tanda Shockbreaker Mobil Bermasalah

Mei 25, 2024
Seringkali orang tidak menyadari, selain menunjang kenyamanan, shockbreaker mobil juga berperan besar dalam keselamatan berkendara. Sebab kondisi shockbreaker pada dasarnya juga berpengaruh pada pengendalian (handling) saat mobil berjalan. Jadi kalau komponen ini bermasalah, risiko kecelakaan juga akan membesar. Istilah shockbreaker sendiri masih terlalu umum. Komponen ini sebenarnya ada dua jenis yakni shock absorber dan strut.
Baca Lebih Lanjut