Tak sedikit orang yang bingung ketika harus memutuskan antara beli mobil bekas atau beli mobil baru? Karena saat itulah mereka harus pandai-pandai mempertimbangkan antara kebutuhan kendaraan dengan anggaran yang tersedia.
Bisa membeli sebuah mobil baru memang menyenangkan, tapi membeli mobil bekas sebenarnya bisa lebih menguntungkan. Kenapa begitu? Simak 4 alasan berikut ini:
Keuntungan yang langsung bisa dirasakan jika membeli mobil bekas adalah unit akan bisa langsung dipakai. Begitu urusan pembayaran lunas, mobil langsung bisa digunakan tanpa membuang-buang waktu lagi.
Kenyataan ini tentu sebuah keuntungan bagi pembeli yang punya kebutuhan mendesak dengan kendaraannya. Misalnya untuk dipakai mudik saat hari raya, alat transportasi bekerja, atau dipakai berbisnis.
Sedangkan pada pembelian mobil baru, seringkali pembeli harus menunggu tersedianya unit terlebih dahulu (indent). Jika jenis mobil yang diinginkan termasuk favorit atau mobil yang baru diluncurkan, masa tunggu ini bahkan bisa beberapa bulan.
Jangan lupa, pembelian mobil baru juga harus diikuti pengurusan surat-surat kendaraan di Samsat yang butuh waktu rata-rata dua minggu sampai satu bulan.
Pada tingkat harga yang sama, Otofriends bisa mendapat mobil bekas yang punya fasilitas dan fitur jauh lebih baik dibandingkan beli mobil baru.
Contoh dengan dana Rp150 juta saat ini Otofriends bisa mendapat Toyota Agya G MT tahun 2021, gress. Tentu ini menyenangkan.
Namun dengan budget yang sama, bisa didapat juga Suzuki Ertiga GX tahun 2018 dengan transmisi matic. Fiturnya juga seabreg, seperti rem ABS/EBD, SRS airbag, seat height adjuster, passive keyless entry, AC double blower, spion electric, sensor parkir, stability control, steering switch button, dll.
Dari sisi kelengkapan fitur dan kenyamanan, jelas antara dua mobil itu sangat jauh berbeda. Apalagi jika bisa didapat mobil bekas yang kondisinya relatif masih bagus, dari sisi harga tentu akan sangat menguntungkan.
Dibandingkan mobil baru, depresiasi atau penurunan harga mobil bekas jelas lebih kecil. Penurunan harga ini terjadi paling banyak di tahun pertama kepemilikan mobil, yaitu sekitar 20-30%.
Di tahun kedua dan seterusnya penurunan akan terus terjadi tetapi lebih rendah per tahun. Oleh karena itu membeli mobil bekas lebih menguntungkan karena penurunan harga yang tajam di awal akan dirasakan pemilik pertama.
Ada riset yang menyatakan, usia terbaik untuk membeli mobil bekas adalah di usia 3-4 tahun di mana penurunan harga per tahun nya sudah rendah dan kondisi mobil masih baik pada umumnya.
Bahkan ada kemungkinan harga jual mobil bekas bisa lebih tinggi dari harga belinya jika lagi beruntung Otofriends. Contohnya beberapa waktu lalu Toyota Kijang Krista sempat naik pamornya gara-gara “digoreng” oleh Youtuber, Arief Muhammad lewat sebuah kontennya. Harga Krista yang semula rata-rata Rp80 jutaan, tiba-tiba melonjak jadi di atas Rp100 juta.
Jika sudah diputuskan untuk mencari mobil bekas, Otofriends akan punya lebih banyak pilihan dibanding dengan mobil baru. Ada beragam brand, tipe, varian yang bisa diseleksi untuk disesuaikan dengan dana yang tersedia.
Pilihan ini bahkan bisa mencakup mobil-mobil tertentu yang sudah tidak dipasarkan lagi tapi masih layak, bahkan cukup diminati pasar.
Mobil-mobil itu contohnya: Isuzu Panther yang mesinnya terkenal bandel serta irit, tapi sudah dihentikan produksinya tahun 2020. Atau Ford Everest, mid-size SUV yang harganya sudah murah dibanding kompetitornya karena sudah stop penjualan sejak 2016.
Meski mobil-mobil ini sudah tidak dipasarkan lagi, pamornya masih bersinar, karena kualitasnya memang sudah diakui konsumen.
Harus diingat tidak semua mobil bekas yang ditawarkan di pasaran berada dalam kondisi yang layak. Semua tergantung perawatan dari pemilik sebelumnya.
Nah, agar lebih pasti tentang kondisi mobil bekas yang akan dibeli, sebaiknya Otofriends mencarinya di dealer mobil bekas terpercaya yang sudah menjadi rekanan resmi Otospector.
Dengan membeli mobil bekas di dealer semacam ini, kita akan merasa lebih tenang karena mobil sudah lulus inspeksi serta mendapat garansi mesin dan transmisi.
Bagikan