Kesalahan saat beli mobil bekas memang sangat mungkin terjadi. Ini mengingat aktivitas jual-beli mobil bekas, memang bukan aktivitas kita sehari-hari. Jadi wajar kalau ada kesalahan, apalagi kalau baru pertama kali beli mobil bekas.
Namun bukan berarti kesalahan semacam ini tidak bisa kita hindari. Ada berbagai langkah antisipasi yang bisa kita lakukan untuk mencegah kesalahan beli mobil bekas itu terjadi.
Yang terpenting, jangan terlalu terburu-buru saat memilih dan memutuskan membelinya. Pastikan bahwa mobil yang akan dibeli ada dalam kondisi terbaik dan sesuai kebutuhan kita.
Kesalahan saat beli mobil bekas apa saja yang bisa terjadi? Yuk, kita lihat satu per satu:
Sumber: finddealers.com
Hal yang utama harus dikerjakan tentu saja mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang mobil yang akan dibeli.
Dapatkan informasi dari berbagai sumber, terutama dari internet (di forum-forum komunitas mobil), review para pakar, media, sampai penilaian orang-orang terdekat tentang mobil incaran.
Informasi ini mencakup merek, jenis, model, tahun produksi, dan spesifikasi teknis lainnya. Jangan lupa, meski dari model yang sama, setiap tahun pabrikan mobil selalu mengeluarkan mobil dengan spesifikasi teknis yang berbeda-beda.
Misalnya, Toyota Avanza, antara Generasi Pertama, Kedua, dan Ketiga, punya perbedaan fitur yang sangat banyak seperti penggunaan rem ABS, airbag, Immobilizer, sampai Electric Power Steering. Pastikan bahwa fitur-fitur yang Anda butuhkan, ada dalam model mobil yang diinginkan.
Sumber: Dokumentasi Otospector
Kadang mencari mobil model tertentu memang gampang-gampang susah. Maka wajar, begitu bertemu unit sesuai keinginan, kita akan langsung suka dan ingin terburu-buru memilikinya. Padahal mobil belum diperiksa lebih detail.
Sangat disarankan untuk memeriksa kondisi mobil terlebih dahulu. Penjual yang baik akan mempersilakan calon pembeli memeriksa dengan bantuan jasa inspeksi mobil. Bahkan akan mempersilakan untuk membawa mobil ke bengkel resmi. Di bengkel resmi, mobil bisa dicek potensi kerusakan dan catatan servisnya.
Pemeriksaan juga bisa memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas profesional seperti Otospector.
Dengan inspeksi mobil yang dilakukan secara cermat dan independen, Otofriends akan punya gambaran tentang kondisi mobil sejelas-jelasnya. Dari hasil laporan inspektor inilah, kita bisa mengambil keputusan terbaik baik menyangkut unit pilihan dan harganya.
Sumber: Tribunnews.com
Sejauh memungkinkan, penjual yang baik biasanya akan langsung mempersilakan calon pembeli untuk test drive. Tes semacam ini perlu untuk merasakan langsung performa mobil.
Saat test drive, ada beberapa yang bisa langsung kita perhatikan. Misalnya, kemudi. Apakah kemudi terasa ringan dan responsif?
Cek juga sistem transmisi. Apakah perpindahan gigi terasa halus? Apakah perpindahan gigi terasa sulit? (pada transmisi manual).
Perhatikan juga sistem pengereman. Apakah rem terasa responsif dan tidak ada getaran?
Yang juga harus diperhatikan adalah bunyi-bunyi yang mungkin timbul. Harus bisa dipastikan, dari mana bunyi berasal. Apakah dari bagian mesin, kaki-kaki, atau mungkin body?
Sumber: Kompas.com
Ada beberapa dokumen yang harus dipastikan saat jual-beli mobil bekas, yaitu BPKB dan STNK.
Calon pembeli harus memeriksa betul kesesuaian antara dokumen dengan unit kendaraan. Jika Otofriends menggunakan jasa inspeksi mobil bekas, kesesuaian ini adalah salah satu yang biasanya dikerjakan oleh inspektor.
Seandainya dokumen tidak lengkap, maka sebaiknya jual-beli ditunda dulu sampai benar-benar lengkap. Jangan lakukan transaksi tanpa dokumen lengkap. Akan lebih baik lagi kalau dokumen diperiksa keabsahannya di kantor Samsat.
Namun jika status mobil hanya belum bayar pajak, maka perhitungkan pajak terutang tersebut untuk mengurangi harga jual kendaraan.
Sumber: Hoblitchevy.com
Wajar jika seorang penjual akan selalu bicara manis tentang barang dagangannya. Tak terkecuali pedagang mobil bekas. Karena itu, kita sebagai pembeli harus tetap tenang dan cermat.
Salah satu bentuk kepercayaan yang salah adalah sikap ingin terburu-buru. Sebaiknya pikirkan dan pertimbangkan, sebelum memutuskan.
Biasanya ini terjadi jika mobil incaran kita adalah mobil favorit dan cukup sulit. Kita akan cenderung terburu-buru ingin segera memiliki. Tetapi percayalah, jika Otofriends fokus pada pencarian, masih banyak unit-unit lainnya yang lebih baik di pasaran.
Harus disadari, beli mobil bekas memang beda dengan beli mobil baru. Terutama pada mobil-mobil di atas 5 tahun atau yang odometernya sudah di atas 70.000 km.
Mobil-mobil semacam ini biasanya butuh perbaikan atau pergantian komponen atau spare part. Tergantung juga dari perawatan dari pemilik sebelumnya.
Tetapi alangkah bijaksana, kalau pembeli sudah menyiapkan dana cadangan untuk servis dan perbaikan. Jumlah dana cadangan bisa berkisar antara 10 persen – 20 persen dari harga mobil.
Bagikan