Seperti rumah, sebuah mobil juga menjadi tempat beraktivitas sehari-hari dari pemiliknya. Apalagi kalau sang pemilik adalah pekerja dengan mobilitas tinggi. Mobil menjadi rumah kedua.
Hubungan yang spesial itu, membuat kondisi mobil sebenarnya mencerminkan pribadi pemiliknya. Pembeli mobil bekas perorangan umumnya masih bisa menduga sifat pemilik dari kondisi yang ada pada saat dijual.
Nah, kita simak hubungan antara mobil dan kepribadian pemilik , dari seorang psikolog Amerika Serikat, Susan M Henney, Ph.D.
Beberapa waktu lalu sempat populer stiker “Happy Family” yang menunjukkan komposisi di dalam rumah. Walau dari sisi keamanan, tindakan itu berisiko, namun tidak sedikit orang melakukannya.
Mobil dengan stiker semacam itu, menunjukkan pemiliknya ingin ditetapkan dalam hierarki sosial, menyatakan status, dan menunjukkan kepada orang lain bahwa orang itu lebih unggul.
Ada sebagian orang yang mempunyai tim olahraga favorit, entah itu sepakbola, bola basket, atau baseball. Saking fanatiknya, logo tim itu sampai ditempel bahkan dicat di mobil.
Orang semacam itu sebenarnya ingin menunjukkan bahwa ia ingin dianggap bagian dari kelompok tersebut. Orang itu ingin mengikuti karakteristik tim favoritnya. Makanya, ia rela menjadi pendukung fanatik.
SUV dipandang sebagai mobil yang unggul, karena bodinya yang besar. Posisi SUV juga membuat pengemudinya lebih tinggi dibandingkan pengemudi dari jenis mobil penumpang lainnya.
Namun pemilik sengaja memilih SUV karena ingin aman. Antara lain untuk mengantar anak-anak berpergian. Karena itu kadang SUV juga sering dipersepsikan sebagai orang yang mengutamakan keselamatan.
Mobil yang beranatakan sebenarnya menjadi manifestasi fisik dari kondisi mental seseorang. Pemilik mobil mungkin sangat sibuk, jorok, atau tidak peduli dengan kesehatan dan kebersihan. Kira-kira, seperti itulah pribadinya.
Seorang psikolog berpendapat, cara kita mempertahankan mobil, luar dan dalam, memberikan pandangan orang tentang kepribadian Anda. Jadi hati-hati ya, dengan kabin mobil Anda.
Sering kita melihat kabin mobilnya yang aromanya begitu mencolok. Bisa sangat wangi, atau malah aromanya terasa aneh. Pilihan aroma ini ternyata juga mencerminkan pribadi seseorang.
Adanya aroma parfum yang eksotis konon menunjukkan seseorang mengutamakan sisi individualitas. Mereka adalah pribadi yang menonjol sisi individunya begitu menonjol.
Terkadang calon pembeli memang mendapatkan mobil bekas yang masih menyisakan “jejak-jejak” pemilik sebelumnya. Tentu saja kita berupaya untuk mendapatkan mobil yang terbaik. Artinya, tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Perlakuan pemilik terhadap mobilnya, bukan tidak mungkin akan membawa efek bagi kondisi mobil di masa depan. Karena itu sebelum memutuskan untuk meminang mobil incaran, sebaiknya kita memeriksanya secara cermat. Jika tidak mampu sendiri, silakan menggunakan jasa inspeksi mobil yang independen dan terpercaya.
Bagikan