Ban mobil adalah salah satu komponen penting yang berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan berkendara. Oleh karena itu, penggantian ban mobil kesayangan harus dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Namun, banyak orang yang bingung bagaimana cara mengganti ban mobil dari sisi ukuran yang benar. Apalagi jika ingin menggunakan ban yang lebih lebar atau tipis dari standar pabrikan.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti jika ingin mengganti ukuran ban mobil tanpa mengorbankan performa dan keseimbangan kendaraan.
Jangan sampai Otofriends memilih ban yang terlalu besar atau kecil untuk velg, karena hal ini bisa menyebabkan ban tidak pas dan mudah lepas saat berkendara. Selain itu, ukuran ban yang tidak sesuai juga bisa mengganggu sistem pengereman dan suspensi mobil.
Pabrikan mobil umumnya menyarankan konsumen untuk tidak mengganti ukuran ban melebihi 2 inci dari ukuran velg standar pabrikan. Jadi pada velg 15 inci, ban yang ukuran 17 adalah sudah maksimal.
Memilih jenis tapak ban sesuai dengan kebutuhan dan juga sesuai kondisi jalan yang sering dilewati. Tapak ban adalah bagian permukaan ban yang bersentuhan langsung dengan aspal dan berfungsi untuk memberikan cengkeraman dan traksi saat berkendara.
Ada berbagai jenis tapak ban yang tersedia di pasaran, seperti tapak simetris, asimetris, unidirectional, dan lain-lain. Setiap jenis tapak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada faktor-faktor seperti kecepatan, jarak tempuh, usia pakai, hujan, salju, lumpur, melewati jalan tertentu dan lain-lain.
Umur ban mobil biasanya ditentukan oleh beberapa faktor, seperti bahan pembuat, kondisi pemakaian, perawatan, dan penyimpanan. Umumnya, produsen ban menyarankan untuk mengganti ban setiap 3-5 tahun atau setelah mencapai jarak tempuh tertentu.
Otofriends bisa mengecek sendiri kondisi fisik ban Anda dengan melihat indikator ausnya, yaitu tread wear indicator (TWI) yang berupa tonjolan kecil di sela-sela tapak ban3. Jika tonjolan ini sudah sejajar dengan permukaan tapak ban, berarti ban sudah waktunya diganti.
Ganti ban secara berkala dan jangan membiarkan ban sampai benar-benar aus. Karena ban yang sudah aus akan berkurang kemampuannya untuk memberikan cengkeraman dan traksi yang optimal saat berkendara, terutama di jalan basah atau licin.
Ban yang sudah aus juga lebih mudah pecah atau bocor karena tekanan udara di dalamnya lebih tinggi dari tekanan luar. Karena itulah sebaiknya ganti ban setidaknya setiap 40 ribu km atau sesuai dengan usia pakai ban yang direkomendasi produsen.
Ganti ban baru minimal satu pasang atau dua buah sekaligus. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas mobil saat berkendara. Jika pemasangan ban baru hanya satu buah saja, akan ada perbedaan tingkat aus dan cengkeraman antara ban yang baru dan yang lama. Hal itu bisa menyebabkan mobil jadi oleng atau tidak stabil terutama pada kecepatan tinggi.
Jika Otofriends ingin mengganti ban depan saja, maka sebaiknya pindahkan ban belakang yang masih bagus ke depan, lalu memasang ban baru di belakang. Begitu juga sebaliknya dengan ban belakang.
Mobil bekas dengan usia yang sudah cukup tua atau pernah menjadi mobil operasional harian, hampir bisa dipastikan kondisi kaki-kakinya dan bannya sudah tidak sempurna lagi. Komponen kaki-kaki dan ban sifatnya memang habis pakai.
Untuk memastikan kondisi kaki-kaki dan ban mobil bekas, sebaiknya dilakukan test drive. Cobalah segala kondisi seperti melewati jalan berlubang, tidak rata, dan di kecepatan tinggi di jalan tol.
Jika Otofriends butuh bantuan, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector, karena pengecekan kondisi fisik kaki-kaki mobil termasuk dalam standar 150+ titik inspeksi Otospector.
Bagikan