Akibat persaingan ketat mobil-mobil pada kelas entry level, harga mobil bekas Toyota Agya terus mengalami penurunan. Bayangkan, Agya produksi tahun 2016 alias usia masih 5 tahunan, harganya di bawah Rp100 jutaan. Mobil tahun muda dengan harga relatif terjangkau, tentu jadi sebuah penawaran yang menarik.
Semua Toyota Agya dalam rekomendasi kali ini memang berasal dari generasi pertama yang masih berkubikasi mesin 1.000 cc. Pada generasi awal ini terdapat tiga varian yakni 1.0 E, 1.0 G, dan 1.0 G TRD S, di mana masing-masing tersedia dalam sistem transmisi manual dan otomatis.
Nah, apa saja keunggulan Toyota Agya generasi awal? Berikut catatannya:
Saat ini Agya merupakan city car termungil yang ada dalam line up Toyota Indonesia, yakni dengan panjang 3.660 mm, lebar 1.600 mm, dan tinggi 1.520 mm. Dimensi ini tentu membuat Agya sangat andal saat diajak beraktivitas di wilayah perkotaan yang dikenal padat serta memiliki ruang terbatas.
Dimensi yang ringkas tentu berimbas kepada kabin yang tidak bisa terlalu luas. Namun Agya ternyata terasa cukup lega untuk dimuati empat penumpang dewasa dengan postur tubuh rata-rata orang Indonesia. Khusus untuk legroom dan ruang bagasi, Agya bahkan tercatat lebih unggul jika dibandingkan kompetitor terberatnya yakni Honda Brio.
Sebagai produk yang bermain di segmen entry level, penggunaan mesin 1.0L 1KR dengan piston 3 segaris DOHC terasa cukup mumpuni. Mesin bertenaga 67 PS pada putaran 6.000 RPM dan torsi 89 Nm ini memang khusus dirancang untuk pergerakan di area perkotaan yang tidak membutuhkan power dan kemampuan akselerasi berlebihan.
Jika pada Agya generasi awal muncul keluhan seputar getaran mesin, persoalan ini sebenarnya berasal dari engine mounting yang rata-rata kemudian bisa diatasi para pemilik. Penting juga bagi para pemilik untuk memperhatikan kinerja busi agar terhindar dari keluhan ngelitik.
Akan tetapi mengingat usia dan pemakaian mobil ini yang sudah lebih dari 5 tahun, maka kinerja mesin harus benar-benar diperhatikan secara cermat. Karena itu Otofriends jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector untuk memastikan Agya yang hendak diincar, berada dalam kondisi terbaik dan layak.
Konsumsi bahan bakar yang irit jadi salah satu keunggulan Agya yang tak terbantahkan. Pengetesan oleh berbagai pihak, termasuk media di bidang otomotif, menghasilkan angka konsumsi BBM yang tidak pernah kurang dari 20 km per liter. Pencapaian ini untuk performa sebuah mobil di dalam kota, tentu terasa istimewa.
Akan tetapi harus diingat, performa konsumsi BBM tersebut ditunjang oleh kompresi mesin dari Agya yang mencapai 10,3:1. Artinya, mesin membutuhkan bahan bakar dengan RON minimal 92 atau setingkat Pertamax.
Namun calon pemilik tidak perlu terlalu khawatir. Karena dengan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi sehari-hari, sesungguhnya biaya operasional harian dari Agya masih sangat efisien di kelasnya.
Sebagai mobil perkotaan yang bakal menghadapi kepadatan lalu-lintas, keistimewaan Agya adalah adanya pilihan transmisi otomatis. Kinerja sistem transmisi 4 percepatan yang diadopsinya ternyata cukup andal dan tidak mengecewakan, meski kabarnya penjualan transmisi manual pada segmen ini masih tetap mayoritas.
Catatan khusus patut diberikan kepada Agya yang masih memakai sistem transmisi matic konvensional. Jika dibandingkan dengan city car lain yang umumnya memakai transmisi CVT, pilihan ini mungkin terkesan ketinggalan zaman.
Namun sebenarnya transmisi matic konvensional justru memiliki usia pemakaian yang lebih panjang dibanding CVT. Fakta ini tentu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi pembeli mobil bekas.
Meski saat ini Agya bukan merupakan mobil yang terlaris di segmen LCGC, namun mobil ini punya satu keuntungan yakni menyandang nama besar Toyota.
Brand di bawah naungan PT. Toyota Astra Motor ini dikenal memiliki jaringan pelayanan purna jual yang terbesar di Indonesia. Tentu hal ini menjadi nilai plus tersendiri bagi pelayanan servis dan ketersediaan spare part bagi para konsumennya.
Populasi yang cukup besar dari Toyota Agya, bersama saudara kembarnya Daihatsu Ayla, juga akan menjamin ketersediaan spare part hingga ke daerah pelosok sekalipun.
2013 G A/T Rp80 juta
2013 G M/T Rp75 juta
2013 G TRD A/T Rp80 juta
2014 E A/T Rp85 juta
2014 G A/T Rp85 juta
2014 G M/T Rp80 juta
2014 G TRD M/T Rp85 juta
2014 G TRD A/T Rp90 juta
2015 E M/T Rp65 juta
2015 E A/T Rp75 juta
2015 G M/T Rp85 juta
2015 G A/T Rp95 juta
2015 G TRD M/T Rp90 juta
2015 G TRD A/T Rp85 juta
2016 E M/T Rp75 juta
2016 E A/T Rp85 juta
2016 G M/T Rp90 juta
2016 G TRD M/T Rp95 juta
2016 G TRD A/T Rp100 juta
*Catatan: harga mobil bekas dapat berubah setiap saat, perkiraan harga di atas adalah harga pada saat artikel ini ditulis
Bagikan