Selain dibawa ke bengkel atau jasa servis, terkadang pemilik kendaraan juga sering melakukan perawatan mobil secara mandiri. Namun harus diingat, dalam perawatan itu kita harus hati-hati, karena ada beberapa jenis cairan kimia yang rawan merusak kemulusan bodi mobil.
Apa saja cairan yang berpotensi merusak permukaan bodi itu? Yuk, kita simak satu per satu:
Hati-hati saat melakukan pengisian oli mesin, karena tetesan oli bisa meninggalkan noda yang sulit dihilangkan. Jikalau telanjur terkena bodi, maka sebaiknya segera dibersihkan dengan cairan khusus atau menggunakan sampo pencuci mobil.
Selain itu, saat pengisian oli, kita harus selalu memperhatikan posisi lubang pengisian oli dengan posisi busi. Jika oli mengenai busi, mesin sulit dinyalakan. Tentu saja hal ini akan merugikan manakala kita membutuhkan waktu yang cepat untuk segera berkendara.
Dari sifatnya, minyak ini begitu keras karena dapat merusak cat. Jika terkena, akibatnya cat bisa mengelupas bahkan menimbulkan karat. Tidak ada bagian kendaraan yang bisa tahan terhadap tetesan minyak rem. Terutama pada bagian-bagian yang mengandung cat atau dicat.
Seandainya secara tidak sengaja ada bagian kendaraan yang terkena minyak rem, maka segera siram dengan air sampai minyak benar-benar larut. Setelah itu, permukaan dilap sampai bersih.
Bagi pengguna aki basah, tentu terkadang kita harus menambahkan sendiri cairan aki secara berkala. Namun sebaiknya hal ini dilakukan secara hati-hati. Sebab konsentrat asam yang tinggi pada cairan elektrolit aki bisa menyebabkan karat bila terkena logam.
Harus diperhatikan ada perbedaan antara air aki untuk mengisi aki dengan cairan elektrolit aki yang sudah ada di dalam aki. Cairan elektrolit di aki bisa tumpah kalau secara tidak sengaja muncrat keluar melalui selang. Atau dari tutup lubang air aki yang mengandung cairan elektrolit di permukaannya.
Saat membersihkan kaca, hati-hati jangan sampai cairan pembersih menetes ke bodi. Posisi kaca yang mepet dengan bodi, memperbesar risiko tumpahnya cairan pembersih. Terutama pada kaca yang berada di pintu dan di bagian belakang kendaraan.
Sebenarnya pembersih jamur ini bukan hanya berbahaya untuk bodi atau cat. Kandungan kimianya yang cukup keras juga bisa mengakibatkan iritasi pada kulit. Sebaiknya segera bersihkan dengan air yang mengalir jika tidak sengaja terkena anggota tubuh.
Ada sebagian orang yang punya kebiasaan mencuci mobil atau kendaraan dengan sabun untuk keperluan rumah tangga. Padahal tindakan ini akan sangat merugikan karena sabun-sabun tersebut umumnya mengandung deterjen. Namun tak banyak orang yang menyadari hal ini.
Kandungan kimia dari deterjen bisa merusak lapisan pelindung cat. Akibatnya warna cat bisa pudar, bahkan meninggalkan noda pada bodi. Jika sudah telanjur terkena deterjen, perlu upaya yang keras untuk mengembalikannya. Bahkan ada kemungkinan tidak kembali seperti sediakala.
Merawat mobil sendiri memang membuat kita lebih mengenal kendaraan secara lebih dalam. Bagian-bagian dari kendaraan bisa mendapat perhatian lebih, sehingga jika ada kekurangan atau kerusakan, dapat segera ditangani. Selain itu tentunya lebih ekonomis alias mengirit pengeluaran.
Namun jika tidak berhati-hati, merawat kendaraan juga malah dapat menimbulkan kerugian. Bisa timbul kerusakan atau menurunnya kualitas material dari kendaraan. Kalau sudah begitu, maka biayanya justru akan lebih banyak.
Bagikan