Download Aplikasi OTOS
Install

Beraneka Cairan Ini Bisa Merusak Body Mobil. Catat Ya!

April 30, 2020
By Thomas W
Beraneka Cairan Ini Bisa Merusak Body Mobil. Catat Ya!-otospector

Selain dibawa ke bengkel atau jasa servis, terkadang pemilik kendaraan juga sering melakukan perawatan mobil secara mandiri. Namun harus diingat, dalam perawatan itu kita harus hati-hati, karena ada beberapa jenis cairan kimia yang rawan merusak kemulusan bodi mobil.

Apa saja cairan yang berpotensi merusak permukaan bodi itu? Yuk, kita simak satu per satu:

#1: Oli mesin

Ganti Oli

Hati-hati saat melakukan pengisian oli mesin, karena tetesan oli bisa meninggalkan noda yang sulit dihilangkan. Jikalau telanjur terkena bodi, maka sebaiknya segera dibersihkan dengan cairan khusus atau menggunakan sampo pencuci mobil.

Selain itu, saat pengisian oli, kita harus selalu memperhatikan posisi lubang pengisian oli dengan posisi busi. Jika oli mengenai busi, mesin sulit dinyalakan. Tentu saja hal ini akan merugikan manakala kita membutuhkan waktu yang cepat untuk segera berkendara.

#2: Minyak rem

Mesin Overheat - Oli Abal

Dari sifatnya, minyak ini begitu keras karena dapat merusak cat. Jika terkena, akibatnya cat bisa mengelupas bahkan menimbulkan karat. Tidak ada bagian kendaraan yang bisa tahan terhadap tetesan minyak rem. Terutama pada bagian-bagian yang mengandung cat atau dicat.

Seandainya secara tidak sengaja ada bagian kendaraan yang terkena minyak rem, maka segera siram dengan air sampai minyak benar-benar larut. Setelah itu, permukaan dilap sampai bersih.

Baca juga: Mudah dan Murah, Ini Langkah-langkah Perawatan Mobil Sendiri di Rumah

#3: Cairan aki

Cek Kondisi Aki

Bagi pengguna aki basah, tentu terkadang kita harus menambahkan sendiri cairan aki secara berkala. Namun sebaiknya hal ini dilakukan secara hati-hati. Sebab konsentrat asam yang tinggi pada cairan elektrolit aki bisa menyebabkan karat bila terkena logam.

Harus diperhatikan ada perbedaan antara air aki untuk mengisi aki dengan cairan elektrolit aki yang sudah ada di dalam aki. Cairan elektrolit di aki bisa tumpah kalau secara tidak sengaja muncrat keluar melalui selang. Atau dari tutup lubang air aki yang mengandung cairan elektrolit di permukaannya.

#4: Pembersih jamur kaca

Pembersihan kaca mobil

Saat membersihkan kaca, hati-hati jangan sampai cairan pembersih menetes ke bodi. Posisi kaca yang mepet dengan bodi, memperbesar risiko tumpahnya cairan pembersih. Terutama pada kaca yang berada di pintu dan di bagian belakang kendaraan.

Sebenarnya pembersih jamur ini bukan hanya berbahaya untuk bodi atau cat. Kandungan kimianya yang cukup keras juga bisa mengakibatkan iritasi pada kulit. Sebaiknya segera bersihkan dengan air yang mengalir jika tidak sengaja terkena anggota tubuh.

#i5: Deterjen

Pembersihan body mobil

Ada sebagian orang yang punya kebiasaan mencuci mobil atau kendaraan dengan sabun untuk keperluan rumah tangga. Padahal tindakan ini akan sangat merugikan karena sabun-sabun tersebut umumnya mengandung deterjen. Namun tak banyak orang yang menyadari hal ini.

Kandungan kimia dari deterjen bisa merusak lapisan pelindung cat. Akibatnya warna cat bisa pudar, bahkan meninggalkan noda pada bodi. Jika sudah telanjur terkena deterjen, perlu upaya yang keras untuk mengembalikannya. Bahkan ada kemungkinan tidak kembali seperti sediakala.

Baca juga: 5 Perawatan Mobil Penting yang Kerap Diabaikan

Merawat mobil sendiri memang membuat kita lebih mengenal kendaraan secara lebih dalam. Bagian-bagian dari kendaraan bisa mendapat perhatian lebih, sehingga jika ada kekurangan atau kerusakan, dapat segera ditangani. Selain itu tentunya lebih ekonomis alias mengirit pengeluaran.

Namun jika tidak berhati-hati, merawat kendaraan juga malah dapat menimbulkan kerugian. Bisa timbul kerusakan atau menurunnya kualitas material dari kendaraan. Kalau sudah begitu, maka biayanya justru akan lebih banyak.

Bagikan

Baca Artikel Lainnya

Baca Artikel Lainnya

Jangan Salah, Ini Tanda V Belt Mobil Perlu Diganti

September 04, 2025
Selain pergantian berkala, ada beberapa tanda v belt mobil perlu diganti. Tanda-tanda itu umumnya terkait dengan kinerja dari v belt serta kondisi v belt yang sudah tidak layak atau aus. Dalam kondisi normal, v belt punya batas usia pakai. Idealnya, setiap jarak tempuh 20.000 km – 40.000 km sekali, harus diganti. Coba deh, dibaca buku
Baca Lebih Lanjut

Semua Tahun 2000-an, Ini Mobil Bekas Di Bawah 60 Juta Di Bogor

September 04, 2025
Warga Bogor bakal antusias kalau menyimak daftar mobil bekas di bawah 60 juta di Bogor. Maklum, dana yang dianggarkan kali ini dalam batas psikologis cukup masuk akal. Tidak terlalu tinggi, tetapi juga masih ada peluang untuk mendapat unit-unit mobil bekas terbaik. Terbukti kali ini, mobil-mobil yang direkomendasikan semua di atas tahun 2000-an. Tahun produksinya belum
Baca Lebih Lanjut

Kenali Fitur ISOFIX, Biar Makin Paham Soal Keselamatan Anak

September 02, 2025
Meski sudah tersedia, tetapi kadang pemilik tidak menyadari ada fitur ISOFIX di mobilnya. Bisa jadi, pemilik kendaraan memang tidak punya bayi atau anak balita. Mungkin juga dia kurang mendalami setiap fitur di kendaraannya. Keberadaan fitur ISOFIX belakangan mulai banyak disediakan di kendaraan, sebagai salah satu fitur keselamatan khusus untuk anak-anak kecil. Keberadaan fitur ini melengkapi
Baca Lebih Lanjut