Harus diakui, masyarakat kita punya persepsi sendiri pada mobil-mobil bekas angkutan umum yang ditawarkan sebagai mobil bekas. Dikatakan, mobil semacam ini sudah punya “jam terbang” tinggi hingga akibatnya kondisi mesin maupun performanya sudah tidak prima lagi.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Pada masa produktifnya, mobil semacam ini memang dioperasikan setiap hari. Akibatnya, banyak komponen di dalam kendaraan membutuhkan pergantian atau aus. Perlu kecermatan ekstra untuk mengenali bagian-bagian dari kendaraan yang perlu mendapat perhatian.
Berikut 5 fakta yang ditemui saat membeli mobil bekas angkutan umum:
Dibandingkan mobil bekas perorangan, harga mobil bekas angkutan umum umumnya lebih murah 20-30%. Soal harga memang sangat tergantung pada kondisinya setiap mobil, namun pada umumnya mobil angkutan umum tetap lebih rendah.
Harga yang rendah tentu akan menguntungkan bagi pembeli yang memiliki budget terbatas. Atau mungkin untuk pembeli yang akan mendayagunakan mobil ini selajutnya untuk bisnis, seperti rental atau taksi online.
Kebijakan dari perusahaan angkutan untuk selalu meremajakan armadanya, membuat mobil bekas angkutan pada umumnya masih berusia muda. Bahkan mobil bekas taksi dari sebuah perusahaan angkutan besar, usianya rata-rata 5 tahun.
Mencari mobil bekas perorangan dengan usia dan harga yang sebanding dengan bekas angkutan umum, tentu tidak mudah, jika tidak bisa dibilang tidak mungkin. Usia mobil yang muda akan menguntungkan karena komponen-komponen tertentu belum terlalu termakan usia.
Untuk angkutan umum biasanya digunakan mobil dengan varian yang terendah, sehingga wajar jika fiturnya juga sangat minim. Biasanya perbedaannya mulai dari sistem pengereman, lampu, sistem audio, pembuka jendela, pengatur spion, dll.
Jika mobil hendak dipakai sendiri, tidak ada salahnya segala kekurangan itu dilengkapi dengan barang-barang aftermarket. Prioritas pemenuhannya bisa didasarkan atas urgensi pemakaian nantinya, sehingga akan memudahkan saat mobil dipakai harian.
Sebagaimana layaknya mobil yang sudah beroperasi bertahun-tahun dan menempuh jarak yang sangat jauh, wajar jika beberapa komponen pada kendaraan sudah aus dan bekerja tidak optimal. Komponen yang butuh perhatian biasanya pada kaki-kaki, suspensi, kampas kopling, atau kampas rem.
Biaya yang diperlukan untuk peremajaan itu tentu saja tidak murah. Karena itu di samping dana untuk membeli mobil, ada baiknya persiapkan budget khusus untuk penggantian komponen sekiranya ada yang mendesak diganti dalam waktu dekat.
Di balik pandangan sebelah mata sebagai bekas angkutan umum, justru mobil semacam ini keandalannya sudah terbukti. Mesinnya bandel dan pastinya juga irit bahan bakar. Perusahaan angkutan tentu sudah mempertimbangkan hal-hal semacam ini saat memutuskan untuk memilih mobil ini menjadi armadanya.
Karena pemakainya banyak, maka biasanya spare part juga berlimpah. Tidak perlu takut kehabisan apalagi sampai discontinued. Bahkan di pasaran biasanya akan tersedia pula spare part KW2 alias tiruan-tiruan yang dapat menjadi alternatif pengganti dengan harga yang lebih murah.
Pada umumnya mobil bekas angkutan umum akan dijual dengan berbagai perbaikan seperlunya. Akan tetapi, sebaiknya pembeli tetap melakukan pengecekan yang mendalam. Terutama untuk mengestimasi sekiranya ada kebutuhan pergantian komponen dan perawatan selanjutnya.
Untuk itu tidak ada salahnya kita melibatkan tenaga ahli profesional untuk melakukan pengecekan. Antara lain dengan memanfaatkan jasa inspeksi mobil yang independen dan terpercaya agar kita mendapat gambaran yang objektif tentang kondisi mobil sesungguhnya.
Bagikan