Perawatan mobil setelah kena banjir mutlak dilakukan agar efeknya tidak jauh ke mana-mana dan mengakibatkan kerusakan yang lebih fatal.
Banjir atau genangan air di jalan memang kadang sulit dihindari. Tetapi asalkan setelah kita melewatinya mobil kemudian dirawat, maka kerusakan bisa minimal.
Gara-gara banjir, mobil jadi rawan rusak karena di dalam mobil ada komponen-komponen yang tidak boleh terkena air. Efeknya bisa pada sistem pembakaran, kelistrikan, sistem pendinginan, atau dalam jangka panjang bakal timbul karat.
Apa saja perawatan mobil setelah kena banjir? Yuk, kita bedah satu per satu:
Sumber: Viva.co.id
Pengeringan perlu dilakukan pada busi, saluran angin, saringan angin, karburator, coil, delco, alternator, dinamo starter, V-belt, dan seluruh rangkaian kabel.
Untuk kabel kelistrikan, semua perlu dilepas dulu lalu semprot bagian yang terkena air pakai kompresor atau hair dryer.
Setiap bagian elektronik bisa dibersihkan dengan kain seperti kabel-kabel, sakelar, dan soket, untuk mencegah terjadinya korsleting atau kerusakan lebih lanjut.
Sumber: Moladin
Pembersihan bagian interior tergantung pada seberapa jauh air masuk kabin. Kalau volumenya banyak bahkan menggenang, mau tidak mau kita harus bongkar dan keluarkan karpet, matras, jok, dll.
Pembersihan interior bisa dilakukan pakai vakum dan kain. Pastikan setiap sudut dan celah kabin bisa ditangani agar tidak muncul bau apek dan jamur.
Pada bagian eksterior, pembersihan terutama menyasar kolong mobil dan mesin. Agar hasil optimal, mobil bisa diangkat. Karena itu akan lebih baik pakai hidrolik atau car lift di bengkel.
Pada bagian kolong mobil biasanya akan ada lumpur atau kotoran nyangkut. Sikat dan air bersih bisa digunakan untuk membersihkannya. Termasuk bagian suspensi, rem, dan knalpot.
Sumber: Fremontautoctr
Beberapa fluida atau cairan penting di mobil wajib dicek setelah mobil menerjang banjir. Antara lain oli mesin, oli transmisi, dan minyak rem.
Kalau cairan-cairan itu sampai tercampur air sampai bercampur dengan cairan-cairan tadi, maka kinerja komponen akan berkurang, bahkan bisa merusak dan menimbulkan karat.
Khusus oli mesin, pergantian harus dilakukan bertahap. Pertama, kuras oli mesin dan kosongkan pakai kompresor. Ganti filter oli dengan yang baru, lalu isikan dengan oli baru.
Jika air yang bercampur dengan oli dirasa cukup banyak, mungkin diperlukan flushing mesin untuk memastikan tidak ada sisa air di dalam mesin.
Sumber: Kompas.com
Memang air belum tentu masuk ke tangki BBM, tetapi akan lebih baik jika langkah ini dilakukan sebagai antisipasi.
Air campur bahan bakar, kalau masuk ke area mesin akan membuat potensi kerusakan pada mesin. Mesin bisa tiba-tiba mogok.
Cara menguras tangki, cukup pakai selang kecil lalu isap dengan mulut sampai bahan bakar keluar.
Pastikan tangki dikuras sampai kosong, sehingga air bisa kita pisahkan dan bahan bakar bisa diisikan lagi ke dalamnya.
Sumber: Rustpro
Komponen terakhir yang perlu digarap adalah sistem pengereman. Air bisa membuat pengereman jadi kurang maksimal.
Caranya, lepas roda dan buka perangkat rem. Lalu bersihkan dan keringkan kanvas rem, piston caliper, serta karet tromol.
Kalau terkena air, kanvas rem biasanya akan mengeras. Karena itu untuk membersihkannya, perlu diampelas. Tetapi kalau memang sudah terlalu keras, sebaiknya diganti saja.
Mobil yang pernah rusak karena kena banjir, pada umumnya akan direstorasi atau dipulihkan sedemikian rupa, sehingga tampak seperti mobil yang normal. .
Sayangnya pakai pemulihan secanggih apapun, tetap akan ada efek dari rendaman banjir dalam jangka panjang. Misal dalam hal korosi, gangguan kelistrikan, gangguan sistem pendingin, dan gangguan sistem bahan bakar.
Untuk memastikan apakah sebuah mobil bekas pernah terendam banjir, Otofriends bisa menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Melalui inspeksi mobil secara cermat, sebuah mobil yang pernah terendam banjir dapat diketahui riwayatnya. Meskipun mobil ini telah mengalami restorasi mendekati sempurna.
Bagikan