Selain kendaraan umum, seperti kereta api atau pesawat terbang, ada sebagian para peserta mudik Idul Fitri yang pulang kampung pakai kendaraan pribadi di masa lebaran tahun 2023. Alasannya bisa macam-macam tergantung kebutuhan setiap orang, tapi umumnya pakai kendaraan sendiri akan dirasa lebih hemat dan praktis dalam berpergian saat hari raya.
Berbagai persiapan dilakukan menjelang perjalanan, terutama agar mobil siap menghadapi tantangan arus mudik yang tidak bisa diperkirakan. Salah satu yang terpenting adalah oli mesin, karena berpengaruh terhadap kinerja mesin secara keseluruhan.
Apa kira-kira alasan pemilik mengganti oli mesin mobil sesudah dan sebelum mudik lebaran 2023 ini?
Wajar jika pemilik mobil kadang merasa kalau oli mesin mobilnya ada dalam kondisi baik. Masalahnya, pemilik kadang tidak menyadari, kondisi oli bukan cuma dipengaruhi jarak tempuh tapi juga jam operasional mesin (running engine hours). Ini sering dialami para pemilik mobil baru.
Saran pabrikan, ganti oli mobil sebaiknya dilakukan setiap jarak tempuh 10.000 km secara berkala. Namun kalau sehari-hari mobil dipakai melewati rute yang padat, sering stop and go, tentu kualitas oli akan jauh berkurang.
Usia pemakaian oli juga bisa mempengaruhi kualitas. Meski belum mencapai 10.000 km, pada oli sintetis sebaiknya diganti setiap 6 bulan sekali. Jika melebihi dari usia pakainya, performa oli akan jauh berkurang.
Menempuh perjalanan jauh dalam situasi mudik Lebaran, mobil harus siap menghadapi situasi tidak terduga. Terutama pada masa puncak arus mudik atau balik. Meski sudah diantisipasi oleh pemerintah, seperti Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri, tapi situasi ini tetap tak bisa dihindari.
Kondisi yang perlu diantisipasi adalah kepadatan lalu-lintas. Perjalanan akan bisa lebih lama dari waktu normalnya, bahkan sampai berhari-hari. Padahal selama itu pula mesin akan terus bekerja, bahkan ketika berhenti di rest area sekalipun.
Persoalan lain yang perlu langkah untuk diantisipasi adalah medan yang berat. Pada medan yang naik-turun atau jalanan kasar, dibutuhkan kinerja mesin yang prima dengan ditunjang oli yang baik.
Setelah perjalanan jauh dengan jam operasional mesin yang relatif lama, kualitas oli akan berkurang. Karena itulah setelah pulang mudik, keputusan tepat untuk segera mengganti oli.
Oli yang sudah dipakai akan mengandung kotoran berupa kerak sisa pembakaran atau gram hasil gesekan antar komponen. Tanda tanda nya oli akan terlihat keruh. Oli semacam ini kinerjanya sudah berkurang dan tidak lagi efektif melumasi komponen internal mesin.
Pemakaian oli semacam ini akan mengakibatkan komponen bisa lebih cepat aus dan memuai. Mesin akan beroperasi dengan suhu lebih tinggi. Kerja mesin jauh lebih berat dan akibatnya overheat. Dampaknya pada kerusakan mesin.
Membeli mobil bekas tentu tidak bisa sembarangan main ambil tanpa dicermati kondisinya. Karena jika kita salah memilih, konsekuensinya bisa berakibat panjang di masa datang. Maklum, kita kan tidak beli mobil setiap hari.
Jika memang ada tanda-tanda mobil bekas mengalami kebocoran oli, maka pastikan kondisinya dengan bantuan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Melalui proses inspeksi yang cermat di lebih dari 150 titik, Otofriends akan memperoleh gambaran mobil tersebut secara menyeluruh.
Hasil laporan inspeksi nantinya akan berguna untuk memutuskan pilihan terbaik.
Bagikan