Buat yang mau beli mobil Suzuki, di bursa mobil bekas, harga mobil Suzuki sangat ditentukan oleh popularitas dan kualitas produk tersebut saat dipasarkan.
Beberapa jenis mobil harganya cukup stabil. Namun ada pula yang terdepresiasi cukup banyak, meski kualitasnya bersaing bahkan lebih baik dibanding kompetitor. Cari yuk Suzuki lama, harga mulai 50 juta.
Sejak kehadirannya di Indonesia, lebih dari 50 tahun lalu, produk-produk Suzuki Indomobil Motor termasuk mampu bersaing di kelas kendaraan penumpang. Tak heran jika unit-unit bekasnya masih mampu menarik perhatian para peminat, meski usianya sudah di atas 10 tahun.
Yuk, kita simak 5 daftar harga mobil Suzuki bekas pada kisaran Rp50 jutaan:
Saat diluncurkan pertama kali tahun 2004, sambutan terhadap APV begitu meriah karena dianggap cocok untuk keluarga Indonesia yakni bisa muat banyak (8 orang), mesin bandel, irit BBM, dan ground clereance-nya tinggi.
Mobil ini salah satu yang sesuai karakteristik pasar Indonesia yang kekeluargaan, gaya hidup ekonomis, dan kondisi medannya sulit ditebak seperti jalan rusak maupun banjir.
Dengan mesin G15A, 1.5L, Multipoint Injenction, yang juga dipakai Suzuki Carry Futura 1.5L, sudah terbukti andal baik pada tanjakan atau membawa beban berat. Pilihan transmisi manual 5-percepatan rasanya paling tepat jika penggunaan mobil ini nantinya bukan di perkotaan, karena akan semakin menunjang performa mesin.
Di balik desain yang kaku karena memang dirancang lebih untuk mengakomodasi penumpang, faktor keselamatan juga dipikirkan dengan adanya side impact beams untuk mengurangi risiko benturan saat kecelakaan. Desain monocoque body with ladder frame integrated juga menjadikan bobotnya relatif ringan meski tetap kokoh. Tak salah kalau APV jadi mobil keluarga.
Tak salah kalau dikatakan Karimun kotak adalah city car jadul paling populer saat ini. Berbagai kelebihannya masih bisa diterima konsumen, antara lain kabinnya yang lapang, stabil pada kecepatan tinggi, relatif irit BBM, spare part bisa disubstitusi dari mobil lain, serta bantingan yang lumayan empuk.
Dengan mesin F10A 1.0L 4 silinder 8 katup SOHC, bertenaga 54 HP, torsi 100 Nm, performa Karimun memang bukan yang terunggul di kelasnya.
Mesin juga masih sering tersendat oleh hentakan kompresor AC. Soal teknologi juga masih lumayan tertinggal, karena memakai karburator.
Soal desain bodi dan interior memang ketinggalan zaman dibanding kompetitornya, namun harga mobil ini justru paling stabil karena banyaknya peminat.
Bahkan di beberapa tempat, mobil ini masih dipakai sebagai kendaraan bisnis, seperti mobil rental di kawasan wisata. Sampai saat ini Karimun punya model terbaru pun tetap dicinta para penyukanya, mobil terbarunya Karimun Wagon R juga tidak terlalu mahal, dan merupakan mobil dalam segmen low cost green car lcgc.
Awal tahun 2000-an sempat ngetren desain sedan yang terpengaruh MPV, hingga muncul mobil yang bodinya sedikit menggembung dan beratap tinggi. Contohnya Baleno Next-G ini yang rupanya menggunakan basis saudaranya yakni Suzuki Aerio. Padahal desain Aerio disebut tanggung, antara small MPV atau hatchback.
Dibanding generasi sebelumnya, desain Next G mendapat perombakan di banyak bagian. Namun keuntungannya, kabin jadi lebih lega. Perubahan juga begitu terasa di dalam kabin, berdesain interior futuristik dengan panelmeter model digital. Fitur keselamatannya juga ada kemajuan, seperti ABS + EBD, tapi belum ada airbag.
Mesin M15A yang dipakai Baleno generasi kedua ini tergolong awet dan kuat, meski tidak terlalu irit bahan bakar yakni konsumsi BBM 9-12 km per liter. Istimewanya mesinnya sudah berteknologi katup variabel VVT sehingga tenaganya meningkat jadi 110 PS dan torsi 140 NM. Cukup lumayan untuk ukuran sedan.
Ada yang bilang desain mobil ini rada aneh, karena mirip mini MPV atau sejenis hatchback bongsor. Namun dimensi dan desain unik ini justru jadi kelebihan Aerio karena kabinnya dirasa cukup luas. Seluruh penumpang bisa duduk leluasa dan nyaman, ditambah kualitas interior yang cukup bagus di zamannya.
Mesinnya berkode M15A 1.5L yang juga dipakai Swift dan SX4. Sayangnya di Aerio tenaganya justru dirasa kurang responsif, terutama untuk putaran bawah. Hanya saja istimewanya, soal bahan bakar tidak perlu macam-macam, bahkan cukup sekelas Premium saja. Konsumsi BBM dalam kota juga irit, 12 km per liter.
Saat dipakai di jalan, bagi pengemudi, handling Aerio terasa cukup baik dan presisi. Namun bagi penumpang, kekedapan kabin dirasa kurang sehingga suara mesin dan kendaraan dari luar ikut masuk ke dalam.
Meski sudah dijual sejak pertengahan 1990-an, namun Escudo masih belum kehilangan pamor. Ini karena bodinya tangguh, material tebal dan kokoh, serta stylish. Tak heran jika mobil ini banyak diincar orang untuk dimodifikasi, bahkan jadi mobil bergaya offroad. Harga jualnya juga termasuk paling stabil di keluarga Suzuki.
Mesinnya terkenal bandel, mudah perawatannya, serta spare part melimpah. Hanya saja karena masih menggunakan karburator, konsumsi bahan bakarnya tentu lebih boros dibanding injeksi. Sayangnya lagi, dengan kubikasi 1.6L, tenaga kurang besar (85 Hp).
Masuk ke dalam kabin, terlihat penataan interior cukup rapi dengan material berkualitas baik. Saat dikendarai, suspensi mobil ini juga patut dipuji. Hanya saja perlu diperhatikan AC umumnya bermasalah karena kurang dingin.
Dengan anggaran sebesar Rp 50 jutaan, tentu Otofriends akan mempunyai berbagai pilihan unit bekas dengan usia yang sudah tidak terbilang muda alias rata-rata di atas 15 tahun. Tentu saja butuh kecermatan dalam memeriksa setiap unit guna memastikan kondisinya tidak terlalu bermasalah.
Nah untuk hasil pemeriksaan yang memuaskan, Otofriends bisa menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Proses pemeriksaan yang begitu mendetail dengan inspektor profesional, dapat memberi Otofriends gambaran terbaik tentang kondisi sebuah mobil bekas.
Keuntungan lain, mobil bekas yang telah lulus inspeksi, bisa mendapat garansi mesin dan transmisi minimal selama 30 hari. Tentu saja pembeli akan merasa tenang saat memakai mobil nantinya.
Bagikan