Bagi Otofriends yang belum berpengalaman dalam urusan perbaikan bodi dan pengecatan, persoalan yang sering bikin bingung adalah menentukan biaya cat mobil yang sesuai.
Karena di luaran sana kita bakal menemui berbagai bengkel pengecatan dengan beragam penawaran. Tarifnya juga berbeda satu sama lain dengan selisih harga yang cukup signifikan.
Nah, sebelum memilih bengkel yang sesuai, ada baiknya Otofriends memahami dulu 4 faktor yang mempengaruhi biaya cat mobil berikut ini:
Pertama-tama, tentu biaya sangat ditentukan pada bagian mana dari bodi yang akan dicat ulang.
Kalau mobil-mobil di daerah perkotaan, kata sejumlah bengkel cat ternama, bagian yang paling sering diperbaiki adalah fender dan bumper. Kepadatan arus lalu-lintas sering membuat mobil saling bersenggolan dan bikin bodi baret atau lecet.
Biaya ditentukan dari bagian panel yang akan digarap serta apakah bengkel tersebut pakai oven atau tidak:
Sementara itu untuk tarif pengecatan seluruh bodi atau istilahnya siram (repaint) ditentukan menurut jenis kendaraan, jenis cat, dan proses pengerjaannya.
Sekadar gambaran biaya untuk bengkel biasa (tanpa oven) dengan cat kualitas standar:
Sedangkan untuk bengkel besar dengan oven atau bengkel resmi:
Harus diingat, rincian biaya pada poin 1, baru sebatas harga cat dan pengerjaan saja. Belum termasuk biaya-biaya yang bisa muncul karena kondisi mobil.
Misalnya mobil habis tabrakan, penyok, atau ada tulangan kena benturan. Kalau sampai dibutuhkan pergantian part, biaya perbaikannya bahkan bisa lebih besar dari biaya pengecatan.
Usia kendaraan juga menentukan. Karena pada mobil yang sudah berumur, biasanya bakal ada pekerjaan-pekerjaan tambahan seperti pembersihan karat, keropos, naik-turun kaca, sampai penyetelan bodi.
Karena itu wajar jika biaya pengecatan mobil-mobil lama biasanya lebih mahal dibanding mobil baru.
Ada satu fasilitas di bengkel yang ikut menentukan kualitas hasil pekerjaan yakni keberadaan oven. Ada juga yang mengistilahkannya spray booth atau paint booth.
Di bengkel, oven ini terlihat seperti ruangan tertutup dengan pintu-pintu kaca. Ukurannya bervariasi, tapi biasanya antara 6 x 10 meter atau minimal muat satu mobil ukuran besar.
Oven berfungsi memanaskan hasil pengecatan sehingga pengecatan bisa dilakukan kapanpun tanpa tergantung cahaya matahari untuk pengeringan. Ruang oven juga dijamin steril dari debu dan zat-zat kimia lain yang bisa mempengaruhi hasil pengecatan.
Proses kerjanya, setelah pengaplikasian cat warna pada bodi, mobil langsung dimasukkan ke oven sekitar 30 menit pada suhu 60-80 derajat Celcius. Kalau tidak pakai oven, cat baru akan kering dalam suhu ruang setelah 5 jam. Boros waktu jadinya.
Hati-hati, kadang ada bengkel yang mengaku proses pengeringannya pakai “open”. Padahal maksudnya, di udara terbuka (open) alias dijemur. Hasilnya pasti beda.
Secara umum cat mobil yang biasa digunakan di bengkel terbagi dua, Nitro cellulose (NC) dan Poly uretane (PU). Perbedaan harga dan kualitas di antara keduanya menyebabkan pengaplikasiannya juga beda.
Untuk kendaraan pribadi, biasanya dipakai cat PU atau cat bakar. Kualitas bagus, harga mahal, hasilnya cukup baik, ketahanannya juga sampai 5 tahunan. Mereknya antara lain Spies Hecker, Sikkens, Auto Bright, Drasso, dan Nebula.
Sementara cat NC yang lebih ekonomis, biasanya dipakai pada angkutan umum, truk, dan kendaraan-kendaraan sejenis.
Cat NC warnanya kurang tajam, kurang mengkilat meski sudah dilapis clear coat berkali-kali. Tapi kelebihannya, cepat kering. Mereknya antara lain Danagloss, Kardiac, Top Color, Glosy, dan Penta Super Gloss.
Dalam praktik, ada saja bengkel yang memakai cat NC dan PU secara bersamaan pada satu bodi mobil dengan alasan efisiensi biaya.
Warna cat mobil sebenarnya terbagi menjadi 6 jenis. Tiga buah yang biasa kita kenal yaitu solid, metallic, dan pearl (mutiara). Ada pula jenis yang khusus seperti xyrallic, candy, dan bunglon.
Setiap jenis warna punya harga yang berbeda, dipengaruhi bahan pembentuk warnanya. Dua warna yang selama ini dikenal lebih mahal adalah merah dan orange. Untuk harga cat per liternya saja, bisa lebih mahal 20 persen dibanding warna lainnya.
Sedangkan warna khusus atau warna-warna ngejreng, biasanya digunakan untuk mobil-mobil modifikasi. Peminatnya juga khusus, kebanyakan anak muda.
Setiap jenis cat ini punya proses tertentu. Misalnya candy yang sempat ngetren beberapa tahun lalu, pertama harus dicat dasar warna silver secara merata di seluruh bodi. Kemudian warna candy diaplikasikan di atas cat dasar itu, baru setelah itu dipernis.
Untuk mengecat warna candy, bodi juga tidak dilepas. Langsung dicat satu rangkaian secara merata. Karena prosesnya khusus, harga juga lebih mahal sekitar 30 persen dari biaya cat biasa.
Dari kondisi cat kita bisa mengetahui apakah mobil tersebut pernah dilakukan perbaikan bodi atau bahkan dicat ulang. Padahal, perbaikan dan pengecatan bodi juga bisa menjadi indikasi apakah mobil tersebut pernah tabrakan hebat atau kecelakaan.
Untuk mengetahui kondisi cat mobil bekas, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan peralatan dan inspektor yang andal, Otofriends bisa mendapat gambaran lengkap tentang kondisi mobil bekas yang akan dibeli. Dari sinilah kita akan dapat memilih mobil bekas yang terbaik sesuai harapan.
Bagikan