Tune up mobil adalah perawatan yang paling sering dilakukan oleh pemilik mobil. Tapi berani dijamin, tak banyak pemilik yang fasih menyebutkan komponen apa saja yang digarap saat mobil dilakukan tune up di bengkel.
Secara umum tune up mobil sendiri dilakukan untuk meningkatkan performa mobil dan merawat beberapa komponen sehingga mampu bertahan lebih lama. Ada beberapa pendapat soal kapan perlu dilakukan tune up. Namun biasanya bengkel resmi melakukannya bersama servis rutin.
Nah, agar semakin jelas apa sebenarnya yang dimaksud dengan tune up mobil, berikut kita lihat 5 komponen yang digarap:
Merupakan komponen utama yang diperiksa saat tune up. Biasanya filter sudah penuh dengan kotoran dan debu, sehingga akibatnya mengurangi jumlah pasokan udara ke dalam ruang bakar dan otomatis mengurangi performa mesin.
Umumnya mekanik melakukan pembersihan filter atau menggantinya jika memang keadaanya sudah kotor dan aus.
Pemeriksaan karburator dilakukan pada mobil non injeksi atau mobil-mobil lama. Karburator akan dibersihkan dan disetel ulang sesuai putaran RPM yang direkomendasikan.
Sedangkan pada mobil injeksi, pemeriksaan dilakukan pada throttle body. Beda dengan karburator, pembersihan komponen ini cukup dilakukan dengan carbu cleaner.
Celah busi akan menentukan besarnya api yang keluar saat mesin dinyalakan. Besarnya api tidak boleh terlalu besar maupun terlalu kecil, karena berpengaruh terhadap performa mesin.
Celah busi sebenarnya sudah disetting oleh pabrik. Namun interaksi busi dengan tekanan kompresi dapat mengakibatkan celah busi berubah.
Penyetelan kembali celah katup hanya dilakukan pada mobil yang memiliki sistem konvensional. Celah katup yang telah berubah akan menyebabkan bunyi mesin menjadi berisik dan tenaga berkurang. Paling parah bisa terjadi bocor kompresi.
Pada mesin-mesin modern, tidak perlu pemeriksaan celah katup karena sudah ada sistem Hydraulic Lash Adjuster. Sistem ini mengatur otomatis celah katup berkat tekanan oli mesin.
Apapun jenis akinya, tegangan aki harus diperiksa untuk memastikan sesuai dengan standarnya. Jika tegangan berkurang akan mempengaruhi sistem kelistrikan dan ujung-ujungnya ke performa mesin.
Pada aki basah pemeriksaan ditambah lagi dengan pemeriksaan elektrolit. Jika berkurang maka perlu ditambahkan atau bahkan dikuras. Namun harus diingat pengurasan air aki belum tentu mengembalikan kondisinya seperti baru, karena tergantung pada kondisi pelat sel-nya.
Cairan–cairan fluida seperti oli mesin, minyak rem, oli gardan, oli power steering, serta oli transmisi juga perlu diperiksa. Jika ada yang berkurang atau melampaui usia pakainya, maka akan dilakukan penambahan atau pergantian.
Jika memang punya waktu dan kemampuan, tune up mobil sebenarnya bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun jika ingin dilakukan di bengkel, pilihannya juga bisa di bengkel resmi atau bengkel umum.
Biaya di bengkel umum, saat ini berkisar antara Rp400 ribu – Rp600 ribu, tergantung jenis kendaraan dan pekerjaannya.
Sedangkan di bengkel resmi, biayanya bisa mencapai Rp1,5 juta – Rp3 juta. Memang lebih mahal, namun kualitas pekerjaannya sangat bisa dipertanggungjawabkan.
Jika mobil terawat dan performa selalu baik, maka saat akan dijual kembali, harganya bisa lebih tinggi. Apalagi jika menjualnya di fitur Jual Santai dari Otospector yang dijamin harganya akan lebih tinggi 20 persen dari jual instan.
Bagikan