Meski terkesan sepele, tekanan angin pada ban mobil yang pas sangat diperlukan saat mobil melaju di jalanan. Karena tekanan yang tepat bukan hanya soal kenyamanan pengemudi dan penumpang, namun juga keselamatan saat kita berkendara.
Saat ban mengalami kelebihan tekanan atau bahkan mungkin kekurangan tekanan, maka efeknyal akan bisa dirasakan oleh penumpang. Selain itu yang bisa dirasakan juga adalah stabilitas kendaraan yang terganggu sehingga risiko kecelakaan juga menjadi besar. Karena itu pastikan tekanan ban berada pada standar yang direkomendasikan pabrik.
Nah, agar bisa memahami pentingnya tekanan angin pada ban mobil yang pas, inilah 5 fakta yang harus diperhatikan:
Salah satu faktor yang membedakan adalah berat kendaraan. Setiap kendaraan punya bobot masing-masing yang dipengaruhi model dan jenisnya. Berat ini juga bisa dipengaruhi jumlah penumpang yang bisa diangkut.
Kebutuhan tekanan angin bisa disesuaikan dengan batas maksimumnya yang bisa dilihat di permukaan mobil. Batas ini sebaiknya jangan dilewati jika tidak ingin berdampak buruk.
Aktivitas dari pemilik mobil juga bisa mempengaruhi tekanan angin. Jika mobil digunakan setiap hari, tentu saja tekanan angin akan semakin cepat berkurang.
Pada dasarnya setiap pabrikan sudah merancang jenis ban yang akan dipasang pada mobil. Semua itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan tekanan ban tire loading information.
Di Indonesia, besaran tekanan angin ban mobil berkisar 28 hingga 33 psi. Setiap jenis mobil pada dasarnya tidak akan berbeda jauh. Misalnya pada SUV berkisar 35 40 PSI, sementara MPV sedikit di bawahnya. Karena itu pastikan Otofriends mengecek pada informasi tekanan ban tire loading information yang terdapat pada frame pilar pintu depan kanan mobil.
Pada saat mobil dipasarkan, pihak pabrik biasanya sudah mengatur besaran tekanan angin sesuai kebutuhan terhadap jenis kendaraannya. Karena itu masing-masing kendaraan bisa berbeda-beda. Selanjutnya konsumen tinggal mengikuti kebutuhan tekanan angin ban mobil yang ideal.
Tekanan angin yang kurang akan membuat beban dari ban mobil akan meningkat dua kali lipat. Ban jadi bekerja lebih keras saat mobil melaju.
Beratnya tarikan mobil disebabkan karena ban harus menopang mobil dan penumpang di atasnya. Penumpang juga akan merasakan ketidaknyamanan jika ban terasa kempis. Karena hal ini menjadi kebutuhan penumpang maka tekanan ban belakang harus sesuai rekomendasi.
Ban yang kurang tekanannya akan membuat mobil mudah tergelincir. Mobil akan kehilangan kendali. Apalagi di saat jalanan basah, usahakan agar ban tetap dalam keadaan padat.
Bahaya lain adalah mobil menjadi tidak seimbang. Hal ini akan memicu kondisi mobil tidak bisa dikontrol dengan baik saat dikendarai dan berbahaya bagi pengguna jalan lainnya.
Bukan hanya tekanan yang kurang, kalau berlebihan juga bisa berakibat pada fungsi rem yang tidak bekerja secara maksimal.
Saat melaju dengan kecepatan tinggi, tekanan yang berlebihan akan membuat mobil kehilangan kendali. Apalagi jika jalanan basah, hal ini bisa menjadi salah satu faktor rem yang tidak bisa bekerja optimal.
Tekanan yang berlebih juga akan membuat ban rawan selip. Tentunya hal ini akan membahayakan keselamatan penumpang. Selain itu suspensi juga cenderung mengeras. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, untuk menghindari risiko kecelakaan juga membesar.
Pengecekkan rutin berguna untuk menjaga agar performa ban tetap terjaga baik. Ukur tekanan angin ban mobil bisa dilakukan sendiri di rumah dalam jangka waktu sebulan sekali. Karena biasanya setiap bulan tekanannya akan berkurang.
Saat pengecekan, pastikan tekanan angin sudah sesuai standar pabrik. Pemilik mobil cukup menyiapkan alat pengukur tekanan. Hasilnya dicocokkan dengan angka yang direkomendasikan yang terpasang di pintu pengemudi.
Alat pengukur tekanan ban tersedia di berbagai toko perlengkapan mobil. Pilihlah alat yang cukup baik dengan harga pada kisaran Rp50.000 – Rp100.000 agar hasil pengukuran tekanannya cukup akurat.
Kondisi ban dan kaki-kaki sebuah mobil bekas memang bisa sangat bervariasi. Namun jika mobil tersebut pernah dipakai sebagai mobil harian, maka bisa dipastikan kondisinya sudah tidak sempurna lagi. Maklum saja, kaki-kaki dan ban sifatnya habis pakai.
Untuk memastikan kondisi kaki-kaki dan ban mobil bekas yang hendak dibeli, Otofriends sebaiknya melakukan test drive. Rasakan kondisinya di berbagai medan seperti melewati jalan berlubang, tidak rata, dan di kecepatan tinggi di jalan tol.
Jika Otofriends butuh hasil pemeriksaan yang lebih pasti, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector, pengecekan kondisi fisik kaki-kaki mobil termasuk dalam standar 150+ titik inspeksi Otospector.
Bagikan