Mobil bekas Bandung di bawah 50 juta memangnya ada mobil apa saja?
Dengan anggaran yang tidak seberapa besar, pilihan mobil jadi sangat terbatas. Terutama kalau mencari yang tahun muda.
Jadi pada umumnya, pilihan terbatas pada mobil tahun 1990-an sampai awal 2000-an.
Meski begitu, mobil-mobil tahun tersebut dikenal bermesin tangguh, desain tidak ketinggalan zaman, fungsional, dan harganya saat ini juga sudah sangat bisa dikompromikan.
Apa saja mobil bekas Bandung di bawah 50 juta? Mari kita lihat satu per satu:
Sumber: Modifikasi.co.id
Kehadiran Soluna di pasar Indonesia memang tidak lama, sekitar 3 tahun saja. Mulai tahun 2000 sampai 2003, sebelum akhirnya digantikan Vios.
Meski begitu, sedan 1.500 cc ini sangat diminati. Indennya berbulan-bulan. Tanda kalau produk ini memang oke.
Ada tiga varian yang dipasarkan; XLi manual, GLi manual dan GLi otomatis sebagai tipe tertinggi.
Antara XLi dan GLi perbedaannya hanya pada power window, electric mirror, indikator RPM, defogger belakang, serta central lock.
Dengan anggaran sampai Rp50 juta, tentu pilihan terbaik adalah GLi. Transmisi bisa manual atau matic.
Sumber: Bali Car Hire
Bentuknya yang SUV banget, bikin banyak orang mengira Feroza bermesin diesel. Padahal mesinnya hanya bensin, 1.6L HD-C SOHC 16 valve 4 silinder segaris.
Dengan bobot SUV-nya yang berat, wajar kalau konsumsi BBM-nya rada kurang efisien, sekitar 8 km per liter.
Sebagai mobil tahun 1990-an, eksterior dan interiornya memang terasa sangat sederhana. Tetapi buat yang suka mobil-mobil SUV klasik 1990-an, Feroza paling berwibawa.
Poin positif mobil ini juga ada pada suspensinya yang tergolong nyaman, karena sudah mengadopsi sistem suspensi double wishbone dengan stabilizer berpegas torsi bar.
Dengan anggaran 50 jutaan di Bandung, bisa dilirik Daihatsu Feroza tahun 1995-1996. Semua transmisi manual.
Sumber: Otomotifnet
Di kalangan para pecinta mobil klasik tahun 90-an, Starlet termasuk salah satu favoritnya.
Bentuknya stylish, ga ketinggalan zaman. Mesin yang berkubikasi 1.300 cc juga dikenal bandel dan irit, dengan getaran minim karena 4 silinder. Karena itulah cocok kalau direkomendasikan di daftar mobil bekas Bandung di bawah 50 juta.
Untuk ukuran zaman sekarang, hatchback yang pernah jadi andalannya Toyota ini juga masih tergolong layak di perkotaan. Compact dan lincah di kepadatan lalu-lintas.
Dengan anggaran Rp50 jutaan, bisa dipilih Starlet generasi keempat yang bodinya sudah membulat. Khususnya produksi antara tahun 1995-1997.
Ada tiga varian yang bisa dipilih yakni SE, SE Limited, dan SE-G. Transmisi semua manual 5 percepatan.
Sumber: Olx
Kehadiran Baleno di Indonesia tergolong cepat menarik perhatian. Bisa jadi lantaran sosoknya yang menawan, suspensi empuk, dan konsumsi BBM irit.
Untuk generasi awal, tahun 1995-1999, mesinnya berkubikasi 1.600 cc dengan transmisi manual.
Baru pada facelift pertamanya, tahun 2000, ditambahkan transmisi matic. Tetapi kubikasi mesin malah turun jadi 1.500 cc.
Untuk fitur tergolong tidak istimewa. Power window, central lock, jok model sporty (semi-bucket seat), kedua jok belakang bisa dibuka, dan semua jok sudah ada safety belt. Setir sudah bisa tilt steering.
Dengan anggaran Rp50 jutaan di Bandung, Otofriends bisa memilih Baleno tahun produksi 1998 – 1999. Transmisi manual.
Sumber: Mobilbekas.com
Rekomendasi terakhir untuk mobil bekas Bandung di bawah 50 juta adalah Hyundai Atoz.
Mobil ini disebut-sebut sebagai salah satu pesaing Suzuki Karimun. Terutama karena kabin Atoz cukup lega untuk memuat 5 orang. Jok nyaman, ruang kaki tidak sempit.
Secara umum mesinnya berkubikasi 1.000 cc dengan tenaga 54 dk. Karena belakangan ada juga yang berkubikasi 1.100 cc dengan tenaga 64 dk.
Tenaga tersebut cukup membuat Atoz begitu lincah menjelajah lalu-lintas perkotaan yang padat.
Keistimewaan lain, mobil ini sudah mengadopsi teknologi multi valve dan pasokan bahan bakar injeksi elektronik. Konsumsi BBM-nya sangat efisien, berkisar 12 km – 14 km per liter di dalam kota.
Dengan anggaran Rp50 juta di daerah Bandung bisa dilihat-lihat Hyundai Atoz tahun produksi 2004-2005. Varian terbaik adalah GLS, transmisi matic.
Secara teori, usia pakai sebuah ban sekitar 5 tahunan. Jika melebihi usia tersebut, maka ban sebenarnya sudah tidak layak atau kedaluwarsa. Apalagi kalau sampai dipakai dalam kecepatan tinggi. Risiko ban pecah, sangat tinggi!
Karena itu ketika beli mobil bekas, kita harus mengecek apakah ban masih layak pakai. Pengecekan usia ban bisa dilihat dari kode produksi ban yang ada di sisi luar ban. Jika memang sudah lewat usia pakainya, tentu harus diganti.
Untuk memastikan mobil bekas pilihanmu, kondisi bannya baik dan suspensi tidak bermasalah, percayakan inspeksinya kepada jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Melalui inspeksi mobil secara cermat, sebuah mobil bekas dapat diketahui kondisinya secara obyektif. Dengan modal kondisi yang baik, maka performanya juga bisa maksimal.
Bagikan