Membeli mobil bekas banjir ternyata ada untungnya. Anda pasti sudah bisa menebak alasannya, Teman OtoSpector! Ya, harga yang jauh lebih murah. Di sisi lain, mereka yang berani membeli mobil seperti ini harus siap merogoh kocek untuk melakukan perbaikan. Wah, kira-kira bisa habis berapa ya?
Saat sebuah mobil terkena banjir, cukup banyak komponen mobil yang terkena imbasnya. Biaya untuk membetulkan tiap bagian yang rusak pun berbeda-beda. Berikut kisaran rincian biaya perbaikan mobil bekas banjir sebagai gambaran Anda.
Eskterior dan interior mobil dijamin mendapatkan imbas lumayan parah dari banjir yang menggenang. Saat banjir datang, kerap kali ranting pohon atau benda lainnya ikut terbawa hingga menimbulkan baret hingga karat. Sementara itu interior sangat kotor dan bau karena lumpur bawaan yang mengendap.
Cukup banyak salon mobil yang memiliki layanan pembersihan mobil secara menyeluruh, yang bisa digunakan untuk membersihkan mobil bekas banjir yang baru dibeli.
Meskipun mobil sudah dibersihkan secara menyeluruh, biasanya mobil yang bekas terendam banjir tidak bisa benar-bener bersih. Pasti ada lumpur, bau atau jamur yang tertinggal baik di interior maupun eksterior mobil.
Kerusakan electronic control unit (ECU) merupakan masalah yang juga kerap muncul dari mobil bekas banjir. Korsletnya ECU akibat terendam air cukup lama memberikan dampak yang cukup vital karena terdiri dari sensor-sensor untuk mengontrol mobil. Bisa dibilang ECU merupakan “otak” dari mobil.
Berbagai bagian mobil seperti perkabelan, starter, aki, dinamo, dan masih banyak lagi diatur kerjanya oleh ECU. Salah satu indikasi kerusakan bagian ini bisa Anda ketahui apabila mobil tak bisa menyala ketika distarter.
Bila ECU mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi, maka pembeli mobil bekas banjir harus menggantinya dengan yang baru. Harganya sendiri bisa menyentuh angka belasan juta. Sebagai contoh, ECU untuk mobil Toyota tipe Avanza dibandrol dengan harga Rp12 juta.
Mobil yang terkena banjir umumnya mengalami water hammer alias masuknya air ke dalam ruang pembakaran di dalam mesin. Perbaikan pada bagian inilah yang paling menguras uang karena harus melakukan overhaul mesin yang bisa menghabiskan sekitar Rp30 juta hingga Rp80 juta.
Mengapa begitu mahal? Sebab, kerusakan akibat banjir yang begitu kompleks membuat mesin mobil harus diganti. Disebutkan otomotif.kompas.com beberapa kerusakan yang muncul akibat water hammer ialah bengkoknya setang piston. Hal tersebut pun ternyata bisa berimbas pada rusaknya komponen lain.
Bukan hanya harus mengeluarkan banyak uang, pembeli mobil bekas banjir pun kadang harus bersabar untuk menunggu ketersediaan suku cadang pengganti. Di samping itu, bila melakukan penggantian mesin, Anda pun diwajibkan melapor pada pihak kepolisian untuk pencatatan nomor mesin baru.
Wah, di balik harganya yang murah ternyata banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki mobil bekas banjir. Teman OtoSpector, inilah sebabnya banyak orang yang menyarankan untuk berhati-hati dalam memilih mobil bekas. Bila mobil tersebut bekas banjir, lebih baik pertimbangkan matang-matang untuk membelinya.
Agar lebih aman, libatkanlah jasa inspeksi mobil independen seperti OtoSpector saat akan membeli mobil bekas. Ada lebih dari 150 poin mobil yang diinspeksi OtoSpector untuk memastikan sebuah mobil benar-benar berkualitas dan layak beli. Selain itu, OtoSpector pun memberikan garansi mesin gratis selama 30 hari untuk mobil yang Anda beli.
Informasi lengkap mengenai layanan dan harga, klik di sini!
Bagikan