Selain sebagai merek yang sudah melegenda di Indonesia selama hampir 50 tahun, harga mobil Daihatsu di pasaran otomotif Indonesia, juga dikenal sangat kompetitif.
Dengan teknologi dan kualitas setara dengan mobil lain di kelasnya, Daihatsu selalu bisa memproduksi mobil dengan harga bersaing. Contohnya bisa kita lihat pada kerjasama produksi Daihatsu dengan Toyota seperti pada Avanza-Xenia, Calya-Sigra, Rush-Terios, dll. Meski memiliki selisih harga rata-rata 5-10 persen, namun keduanya tetap bisa berbagi pasar.
Rumus ini rupanya berlaku juga di pasaran mobil bekas. Harga mobil Daihatsu bekas selalu bisa membuat konsumen melirik, lantaran tetap stabil di tengah persaingan dengan model-model yang baru.
Mari kita bandingkan 5 harga mobil Daihatsu bekas di kisaran Rp50 jutaan:
Mobil ini sering disebut jip lantaran berbodi SUV tapi pendek. Kebetulan julukan ini juga pas dengan keunggulan Feroza di jalan-jalan keriting alias semi off-road. Tanjakan tidak masalah. Ground clereance yang tinggi juga membuat Feroza aman menghadapi banjir.
Dengan mesin bensin 1.6 Liter SOHC 16 Valve, dihasilkan tenaga 94 Hp dan torsi 127 Nm. Komposisi ini khas mesin off-road jadul berbahan bakar bensin yang sebenarnya agak tanggung. Namun keuntungannya, untuk penggunaan harian, konsumsi BBM-nya masih bisa ditoleransi yakni mencapai 9 km per liter.
Soal fitur memang masih sangat standar; head unit single din, power outlet, wiper yang sudah bisa intermitten, serta AC yang pengaturan arah semburannya cukup lengkap. Kabinnya terasa cukup sempit tapi diimbangi headroom yang lega.
Varian CL merupakan tipe terendah dari Taruna dengan wheelbase pendek (dikenal sebagai C-series). Meski bodi lebih pendek dari generasi penerusnya, namun sejak tahun 2002, seri ini sudah mendapat pembaruan mesin, menggunakan mesin HE-E berkapasitas 1.5 Liter sistem injeksi.
Dimensi yang lebih pendek punya konsekuensi ruang kabin yang lebih sempit. Apalagi pengaturan bangkunya tiga baris, di mana baris ketiga berhadapan. Total 7 penumpang, tapi untuk keluar-masuk penumpang malah terasa lebih nyaman karena baris ketiganya bisa lewat pintu belakang.
Sebagai low SUV berpenggerak roda belakang, Taruna sudah cukup tangguh menghadapi medan penuh tantangan. Meski termasuk tahun lawas, Taruna mudah perawatannya dan spare part gampang. Bodinya juga rata-rata masih bagus karena plat bodi yang cukup tebal.
Zebra merupakan salah satu minibus produksi Daihatsu yang sudah melegenda. Diproduksi sejak tahun 1994 sampai tahun 2007, sebelum akhirnya digantikan Luxio dan Gran Max. Sebagai generasi pamungkas, tentu teknologi dan tampilan Zebra tahun 2007 ini mencapai titik optimumnya.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, sejak tahun 2005, Zebra berubah cukup signifikan. Selain tampilan, ada kemajuan dari sisi mesin yakni berkapasitas 1.5 Liter sistem injeksi. Konsumsi BBM semakin irit dengan konsumsi dalam kota mencapai 12 km per liter.
Sebagai minibus, kelebihan Zebra tentu pada daya angkut yang optimal, baik penumpang maupun barang. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai mobil 8 seater. Hanya saja, jika memang selalu dalam kapasitas maksimalnya, perlu lebih diperhatikan tentang kondisi kaki-kaki.
Bentuknya yang kecil dan sangat compact justru membuat orang melirik bahkan menyukainya. Dimensinya yang memang tergolong paling mungil saat ini (3,36 m x 1,4 m x 1,4 m) membuat Ceria jadi mobil paling kecil yang bisa ditemui di jalan saat ini.
Konsekuensi dimensi tersebut tentu saja kabin terasa sempit, bahkan ban hanya berukuran 12 inci. Mesinnya juga relatif jadul karena masih berkaburator. Tapi justru ini juga jadi kelebihannya, karena konsumsi BBM jadi sangat irit (17 km per liter), perawatan mudah, substitusi spare-part berlimpah, bahkan ukuran ban menyebabkan mobil ini tidak perlu power steering.
Dari sisi fitur, Ceria tipe KX sebagai yang tertinggi sudah dilengkapi AC, power window pada pintu depan, central lock, radio tape, wiper belakang dan velg alloy. Cocok bagi keluarga muda dengan kebutuhan berkendara di perkotaan.
Meski Mi adalah tipe terendah pada generasi awal Xenia dan sudah banyak muncul generasi penerusnya, tapi harga mobil Daihatsu Xenia Mi tetap di berkibar. Kisarannya antara Rp45 juta sampai Rp50 juta, tergantung kondisi.
Mesinnya EJ-DE 1.0 Liter DOHC dengan tenaga 62 Hp dan torsi 89 Nm. Tentu terasa sangat minimal untuk membawa Xenia yang dimensinya lumayan besar (4190 mm x 1660 mm x 1685 mm). Tak heran kalau keluhan konsumen adalah soal getaran. Sementara kelebihannya, konsumsi BBM cukup irit, yakni 8-10 km per liter untuk dalam kota.
Meski tipe terendah, mobil ini sudah ada power steering, electric mirror, central lock dan velg kaleng. Fitur lain juga masih sederhana dengan AC single blower dan head unit single din yang hanya bisa digunakan untuk mengoperasikan radio dan kaset.
Dengan anggaran berkisar Rp50 jutaan, maka kondisi mobil Daihatsu yang bisa didapat memang rata-rata sudah cukup berumur. Untuk memastikan kondisinya, perlu kecermatan dalam memeriksa detailnya.
Jika Otofriends ingin memastikan kondisi mobil bekas, manfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Prosedur pemeriksaan yang mendetail dengan tenaga inspeksi profesional, membuat Otofriends akan memperoleh gambaran tentang kondisi sebuah mobil bekas.
Kelebihan lain, mobil bekas yang lulus inspeksi Otospector dapat memperoleh garansi mesin serta transmisi minimal 30 hari.
Bagikan